13. Arrived at the destination

82.4K 11.2K 1.1K
                                    

Sesuai janji Author sebelumnya, ditambahin 1 chapter lagi nih 🫶🏻 Terima kasih yang sudah boom komen dichapter sebelumnya 😘

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙



Untuk menuju Kerajaan Siria, Ziana perlu melewati Kerajaan Honione terlebih dahulu karena kerajaan tersebut berbatasan langsung dengan Kerajaan Oriavad. Setelah melewati Kerajaan Honione, kini ia perlu menyeberangi lautan menggunakan kapal layar agar bisa sampai ke Kerajaan Siria.

Beruntung, uang hasil menjual kalung serta hasil memenangkan pertarungan tempo lalu lebih dari cukup untuk membantunya melakukan perjalanan kali ini.

"Kemana tujuanmu?" Seorang lelaki duduk di dekat Ziana dan langsung membuka pembicaraan.

"Ke istana." Balas Ziana menanggapi pertanyaan lelaki yang mencoba beramah tamah dengannya.

"Perkenalkan namaku Haris." Ujar Haris memperkenalkan diri.

"Aku Zion." Balas Ziana memperkenalkan diri.

"Kita memiliki tujuan yang sama. Aku juga akan ke istana." Ujar Haris kemudian.

Ziana lantas menoleh, menatap lelaki bernama Haris tersebut. "Benarkah?"

Haris mengangguk, "Ibuku menikah dengan ayah tiriku yang berasal dari salah satu desa di Honione. Setiap aku mendapatkan cuti, aku akan keluar istana untuk mengunjungi keluargaku di Honione. Sekarang masa cutiku sudah habis dan aku harus kembali ke Siria." Tutur Haris panjang lebar.

Lelaki ini cukup cerewet karena baru bertemu tapi sudah berkata panjang lebar seperti barusan, begitulah pikir Ziana. "Kau bekerja di istana?" Tebak Ziana.

"Aku salah satu prajurit Kerajaan Siria." Ucap Haris membenarkan tebakan Zion.

"Oh...." Ziana hanya menanggapinya dengn ber-oh.

"Jadi, Zion....kau juga bekerja di istana?" Haris menawarkan kacang rebus pada Zion namun Zion menolaknya dengan gerakan tangan.

"Ini kali pertamaku ke Kerajaan Siria."

"Jadi apa kepentinganmu, Zion?" Tanya Haris sembari mengunyah kacang rebus pemberian ibunya.

"Seseorang memberiku penawaran untuk menjadi prajurit Kerajaan Siria." Jujur Ziana menanggapi.

Kening Haris berkerut sempurna, "Penawaran? Tanpa mendaftar dan menjalani seleksi?"

Ziana mengedikkan bahu, "Aku juga tidak tau."

"Memang siapa yang memberimu penawaran?" Tanya Haris kemudian.

"Leon dan....," Ziana menjeda perkataannya, berpikir siapa nama rekan Leon tempo lalu. Namun setelah mengingat, bukankah mereka tidak sempat berkenalan?

"Pria itu bernama Leon." Ujar Ziana.

Wajah Haris terlihat berpikir. Haris pikir, Zion mendapatkan rekomendasi dari seseorang yang memiliki kedudukan tinggi di istana. Misalnya saja rekomendasi dari komandan pasukan. Ada banyak nama Leon di istana namun tidak ada komandan pasukan yang bernama Leon.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang