21. Maliqa

71.3K 9.9K 764
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca. Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya ☺️
Dan jangan lupa ramein komen 😙



Berdiri dengan tatapan mengarah ke air terjun seperti sekarang, dan menunggu hal menarik yang Dimitri sendiri juga tidak memahaminya dengan pasti. Semua ini karena rasa penasarannya terhadap perkataan selir Ziana tempo lalu.

Kini Dimitri merutuki kebodohannya yang telah membuang-buang waktunya untuk berada di tempat ini. Lagipula setelah berpikir rasional, desa Forno berjarak sangat jauh dengan desa tempat tinggal selir Ziana selama ini. Lalu darimana selir Ziana mengetahui tentang air terjun ini? Dan hal menarik apa yang berada di tempat ini yang diketahui perempuan itu? 

"Sebaiknya kita kembali sekarang." Ujar Dimitri pada mereka yaitu beberapa prajurit dan pengawal pribadinya.

Dimitri memutuskan untuk kembali karena sudah lebih dari tiga jam berada disini. Dan selama itu, ia tidak menemukan hal menarik seperti yang dikatakan selir Ziana padanya. Selepas hukuman selesai, Dimitri akan bertanya langsung pada selir kelimanya tersebut. Seandainya perempuan itu hanya mempermainkannya, ia pasti akan memberikan hukuman karena telah membuatnya membuang-buang waktu berharganya.

Ketika Dimitri berniat membalikkan badan, ia melihat sesosok wanita sedang berjalan menuju ke air terjun. Sedangkan dirinya mengamati wanita itu dari posisi yang lebih tinggi.

Wanita itu membawa busur dan anak panah. Lalu membawa tas berbahan rotan yang berisi dedaunan. Selain itu, dia juga membawa hewan hasil buruan yang diikat pada sebuah batang kayu dan memanggulnya di atas bahu.

Kenapa wanita itu mirip sekali dengan wanita yang pernah menolongnya di masa lalu? Pun langkah Dimitri bergerak menuju jalan setapak yang mengarah turun ke air terjun. Dalam pikirannya, ia akan menyesal seandainya tidak memastikan dugaannya.

Wanita itu menyadari kedatangannya, dan kini wanita itu bersikap waspada dengan bersiap membidik anak panah ke arahnya. Pun prajurit menarik pedang mereka dari sarung dan memasang badan untuk menjadi tameng Raja Dimitri.

Dimitri melihat ekspresi terkejut dari wanita itu, dan secepat mungkin membuang busur panah ditangannya. Mungkin hal tersebut karena wanita itu baru menyadari siapa mereka. Dan dari posisinya sekarang, Dimitri dapat melihat wajah wanita itu dengan seksama.

Dimitri tercenung untuk beberapa saat. Bola mata wanita itu.....Tidak salah lagi, wanita itu adalah wanita yang pernah menolongnya di masa lalu.

"Beraninya kau mengangkat senjata kepada Yang Mulia Raja Dimitri! Apa kau ingin mati!?" Hardik pengawal pribadi Raja Dimitri.

"Maafkan saya. Bukan maksud saya bersikap lancang kepada Yang Mulia." Wanita tersebut kini berlutut dengan wajah tertunduk. Nada bicaranya terdengar sedikit ketakutan.

Dimitri lantas memerintah prajuritnya untuk memberikannya ruang dengan wanita tersebut. Pun prajurit dan pengawal Raja Dimitri patuh, mereka sedikit menyingkir dari sana. Langkah Dimitri bergerak mendekat.

"Sekali lagi maafkan saya, Yang Mulia." Wanita itu kini bersujud dihadapan Raja Dimitri. Tidak menyangka jika saat ini ia berhadapan dengan pemimpin tertinggi di Negerinya.

"Siapa namamu?" Tanya Dimitri. Ia yakin wanita ini adalah wanita yang ia maksud. Tetapi, ia memang tidak mengetahui siapa nama penolongnya. Di masa lalu, mereka tidak sempat untuk saling berkenalan.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang