43. Closer

74.2K 12.1K 4.6K
                                    

Selamat malam....

Jangan lupa vote dan komennya guys 🙌🏻 kalau pada gak rajin, Authornya juga ga bisa rajin nih 😌 jarang kan ada penulis yang tiap hari update? Bahkan ada hlo penulis yang up seminggu sekali bahkan sebulan sekali. Jadi gak ada ruginya donk kasih apresiasi Author yang tiap hari update dengan cara rajin Vomen?

> 1900 kata untuk chapter ini.



"Tidak perlu lagi memberat-beratkan suaramu agar terdengar seperti suara pria." Cibir Kaisar Arslan. Padahal penyamaran wanita ini sudah terbongkar.

Ziana berdeham sebelum bersuara, "saya lupa karena terlalu lama mendalami peran sebagai pria." Kali ini Ziana berbicara dengan suara aslinya.

"Merdu. Cocok dengan keindahan fisik yang kau miliki." Kata Arslan yang menjurus pada pujian. Namun ia mengatakannya dengan ekspresi santai.

Ziana hanya menanggapinya dengan senyum tipis dan singkat. Ternyata sudah cukup lama Kaisar Arslan mengetahui dirinya perempuan. Ia benar-benar merasa bodoh dan malu secara bersamaan.

"Jadi, Ziana Calluella....mengapa kau kabur dari istana dan membuat dirimu seolah tiada? Apakah Raja Dimitri tidak tau kau membohonginya?" Kaisar Arslan bertopang dagu dengan meletakkan sikunya ke lutut.

"Saya tidak menyangka, Anda telah mengetahui identitas saya sejauh itu." Padahal Ziana belum siap mengatakan kejujuran mengenai kebenaran bahwa ia adalah selir Ziana. Tapi ternyata Kaisar Arslan sudah mengetahui perihal tersebut.

"Jawab pertanyaanku yang sebelumnya, Ziana." Ujar Kaisar Arslan penuh penekanan. Akhirnya ia dapat memanggil perempuan ini dengan nama aslinya.

"Saya ingin terbebas dari status saya sebagai selir. Kebetulan saat itu saya sedang diasingkan selama tiga bulan. Saya memanfaatkan keadaan dengan memanipulasi kematian saya dan kabur kemari." Kejujuran mengucur dari bibir Ziana.

"Kau salah satu perempuan persembahan yang berhasil lolos seleksi menjadi selir, bukan?" Tanya Kaisar Arslan yang dijawab anggukan oleh Ziana.

"Jika tidak ingin menjadi selir, kenapa kau mengikuti tradisi itu? Atau jangan-jangan kau kabur karena sakit hati? Raja Dimitri tidak adil padamu?" Tukas Kaisar Arslan.

"Bukan karena itu. Saya tidak memiliki perasaan apapun pada Raja Dimitri, jadi tidak ada alasan untuk saya sakit hati. Ceritanya panjang, Yang Mulia. Sesungguhnya menjadi selir bukan keinginan saya." Jujur Ziana karena ia menempati raga selir Ziana setelah ritual hubungan keterikatan terjadi antara dirinya dengan Raja Dimitri. Andai dirinya tiba sebelum itu, pasti ia akan melakukan segala cara untuk tidak berurusan dengan Raja Dimitri.

"Jika kau tidak memiliki perasaan apapun terhadap Raja Dimitri, kenapa kau selalu menolakku?" Tanya Kaisar Arslan penasaran.

"Karena saya pikir Anda menyukai saya sebagai sesama jenis. Dan....," perkataan Ziana terputus.

"Aku akan memintamu pada Raja Dimitri. Aku tidak ingin kau memiliki hubungan apapun dengan pria lain." Sela Kaisar Arslan.

Ekspresi wajah Ziana terlihat frustasi. Bahkan kepalanya terasa pening mendengar perkataan Kaisar Arslan barusan. Sesungguhnya ia tidak ingin berurusan kembali dengan Raja Dimitri. Apalagi secara otomatis kebohongannya juga akan terbongkar.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang