Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕
Padahal target 5k vote+5k komen baru up chapter selanjutnya 😮💨 tapi votenya belum target, yasudah lah 😌
> 1800 kata untuk chapter ini.
•
•Dua hari kemudian.
"Selamat siang, Putri." Sapa Jenderal Leon saat berpapasan dengan Putri Calista.
Calista mengangguk untuk membalas sapaan Jenderal Leon barusan. "Jenderal, apakah pengawal itu selamat?" Tanya Calista penasaran.
Sejak malam itu hingga hari ini, Calista tidak mendengar berita apapun mengenai Zion. Entah dia masih hidup atau tidak. Dan terhitung dua hari ini ia tidak pernah berjumpa dengan Kaisar Arslan. Namun, barusan salah satu prajurit utusan Kaisar Arslan menemuinya dan memberitahu bahwa Kaisar Arslan memintanya untuk menghadap. Sesungguhnya, saat ini Calista sedang merasa was-was. Sudah pasti Kaisar Arslan ingin membahas masalah Zion.
Jenderal Leon mengangguk sebagai jawaban. "Tapi kondisinya masih lemah dan belum sadarkan diri hingga sekarang."
"Kau pasti sudah tau, aku yang menyebabkan keadaannya seperti itu."
"Setiap manusia memiliki alasan mengapa berperilaku buruk atau melakukan kejahatan. Anda pun demikian, bukan?" Dalam permasalahan ini Leon bersikap netral karena pada dasarnya bukan Kaisar Arslan yang celaka. Dasar nasib Zion saja yang sedang sial karena menjadi korban.
"Aku tidak menyukai pengawal itu karena kehadirannya telah menyita perhatian Yang Mulia Kaisar sepenuhnya." Ujar Calista berterus terang.
"Tapi Anda tidak pernah berpikir bahwa Yang Mulia merasa bahagia dan nyaman bersama pengawalnya. Saran saya, jangan memaksakan keinginan Anda dengan mengabaikan kebahagian dan kenyamanan orang lain, Putri."
"Kau membela pengawal itu? Kau mendukung hubungan Yang Mulia dengan pengawal itu?" Todong Calista dengan ekspresi jijik. Bisa-bisanya Jenderal Leon membenarkan hubungan sesama jenis.
"Saya bersikap netral, bukan membela Anda maupun Zion. Dalam sebuah hubungan, konsep saling menghargai wajib senantiasa dipraktekkan. Hal itu akan membuat pasangan merasa bahagia dalam menjalaninya." Leon sedang menyindir perihal Kaisar Arslan yang bersikap kasar pada Putri Calista.
"Jika menjalin hubungan dengan sosok yang kurang bisa menghargai, itu akan menyiksa batin Anda. Carilah seseorang yang bukan hanya nyaman bersama Anda, melainkan juga menghargai Anda dan bangga memiliki Anda." Leon kembali melanjutkan sindirannya karena Putri Calista tidak lekas sadar diri bahwa Kaisar Arslan tidak pernah mengharapkan perempuan ini.
"Saya permisi." Pamit Leon, berlalu dari sana.
Calista terdiam ditempatnya seraya menatap lurus pada lantai, menelaah perkataan panjang lebar Jenderal Leon.
*****
"Aku memanggilmu kemari bukan karena aku ingin meminta maaf. Dan aku sama sekali tidak menyesal telah memperlakukanmu dengan kasar." Ujar Kaisar Arslan tanpa memedulikan perasaan Putri Calista.
Kaisar Arslan kembali berucap karena perempuan dihadapannya hanya diam. "Meski kau tidak melakukannya dengan tanganmu sendiri, tapi aku yakin pelayanmu melakukannya atas dasar perintah darimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...