59. Expression

65.3K 9.8K 4K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 2100 kata untuk chapter ini.

SELAMAT MEMBACA!



Usai kejadian beberapa waktu yang lalu. Saat ini Putri Davira berada di peraduan Raja Isaac. Pria yang berstatus sebagai pemimpin Kerajaan Nymaras dan juga kakak kandungnya tersebut, pasti ingin mengomelinya.

"Kau tau mengenai kedekatan Ziana dengan Yang Mulia Kaisar tapi tidak menceritakannya padaku. Kenapa? Kau juga berbohong dihadapan Yang Mulia Kaisar." Raja Isaac berdecak kesal. Tentu saja ia malu atas kebohongan Putri Davira.

Putri Davira tidak langsung menanggapi. Ia masih memikirkan bagaimana malunya dirinya ketika dipaksa minta maaf pada Ziana dihadapan banyak orang. Sepertinya hari ini merupakan hari paling sial disepanjang hidup Putri Davira, dan ini adalah kali pertamanya ia direndahkan dihadapan banyak orang.

Ia hanya menyebabkan segaris luka goresan kecil di sisi wajah Ziana dan dirinya memiliki luka yang lebih parah. Tetapi, ia yang dipaksa untuk meminta maaf. Tentu saja ia merasa direndahkan. Sebisa mungkin Putri Davira menetralkan segala hal yang berkecamuk dalam dirinya. Marah, malu, dan merasa terhina jelas dirasakan olehnya.

"Saya pikir, Ziana hanya teman tidur Yang Mulia Kaisar."

"Ternyata tebakanmu salah, dia adalah calon permaisuri."

"Dia hanya seorang prajurit, seorang pengawal pribadi. Sama sekali tidak terpikirkan oleh saya jika Yang Mulia Kaisar berniat menjadikannya calon permaisuri," Putri Davira mendesah kasar. "Yang Mulia Kaisar sungguh tidak masuk akal. Ada banyak kandidat yang jauh lebih layak untuk dijadikan permaisuri. Tapi beliau justru memilih seorang prajurit."

"Kau terlalu merendahkannya, Davira. Dia bukan prajurit biasa. Seluruh istana ini tahu jika Ziana memiliki kemampuan yang tidak bisa dianggap remeh. Beruntung kau hanya mendapatkan satu kali tonjokan. Bahkan Ziana mampu meremukkan tulang-tulangmu hanya dalam waktu singkat." Ujar Raja Isaac menyampaikan apa yang ia ketahui.

Raja Isaac sendiri yang merasa penasaran karena Kaisar Arslan memiliki pengawal pribadi seorang wanita, memilih mencari tahu informasi mengenai Ziana. Tentu saja ia meragukan kemampuan seorang wanita, sebab ini kali pertamanya ia melihat seorang prajurit wanita.

Tapi menurut informasi yang Raja Isaac peroleh, Ziana merupakan adik dari Jenderal Leon, Jenderal tertinggi di Kekaisaran Siriande. Dan mereka yang memberinya informasi juga mengatakan bahwa Ziana memiliki kecakapan selayaknya prajurit terlatih.

"Selain itu, Ziana juga berasal dari keluarga Vinegrast."

"Saya sudah tau jika Ziana berasal dari keluarga Vinegrast. Hanya keluarga bangsawan. Bagi saya, Ziana tetap lebih rendah dibanding saya. Seharusnya Anda juga berpendapat sama dengan saya jika dilihat dari segi manapun, Ziana tidak pantas menjadi calon permaisuri." Putri Davira meraih gelas berisi air putih kemudian meminumnya, membasahi kerongkongannya yang sedari tadi terasa amat kering.

"Kenapa kau tidak mencari tau lebih banyak mengenai Keluarga Vinegrast? Keluarga Vinegrast adalah bangsawan paling tersohor di Kerajaan Siria. Bahkan kekayaan keluarga Vinegrast sangat cukup untuk membangun sebuah kerajaan sendiri." Raja Isaac memang sedikit melebih-lebihkan, tetapi ia memang mengetahui jika keluarga Vinegrast memiliki kekayaan yang melimpah ruah.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang