54. Feel

69.5K 9.8K 2.1K
                                    

Selamat malam! Up agak malem karena baru kelar ketik....

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

SELAMAT MEMBACA!



Pagi telah menyambut, rombongan Kaisar telah bersiap kembali ke Kerajaan Siria. Saat ini Kaisar Arslan sedang beramah tamah dengan para petinggi Kerajaan lain sebelum masuk ke dalam kereta kuda. Raja Dimitri memanfaatkan situasi tersebut dengan menghampiri keberadaan Ziana.

Ziana menundukkan kepala sebagai bentuk salam ketika Raja Dimitri mengambil tempat di dekatnya.

"Kau tidak ingin berpamitan denganku, Ziana?" Ujar Raja Dimitri dengan nada rendah agar tidak terdengar oleh manusia lain yang berada di dekat mereka.

"Tentu saja saya ingin sekali berpamitan pada Anda, Yang Mulia. Namun, status saya sebagai prajurit tidak memungkinkan untuk saya bercakap-cakap dengan Anda." Akan menjadi tanda tanya besar jikalau Ziana mendekat terlebih dahulu pada Raja Dimitri. Sebab, setahu mereka Ziana hanyalah seorang pengawal Kaisar Arslan. Mereka tentu saja juga tidak mengetahui bahwa dirinya adalah mantan selir Raja Dimitri.

Ya, mantan selir Raja Dimitri. Ketika Ziana membuka mata, dengan wajah berbinar Kaisar Arslan bercerita hal tersebut padanya. Ziana sendiri sangat lega permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik-baik tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan.

"Ini semua juga atas kemauanmu, bukan? Karena tidak ada alasan yang kuat untukku tidak merelakanmu. Seandainya kau masih berkeinginan menjadi selirku, mungkin aku tidak akan semudah itu melepasmu dan mencoba bernegosiasi dengan Yang Mulia Kaisar." Ujar Raja Dimitri secara tiba-tiba.

Ziana berpikir positif atas perkataan Raja Dimitri barusan. Pria itu hanya berniat memahami keinginannya serta berniat memperjuangkan haknya. Bagaimanapun dirinya telah menjadi tanggung jawab Raja Dimitri sejak keterikatan hubungan mereka terjalin. Tetapi sungguh, ia juga menginginkan hal ini yaitu melepas hubungan keterikatannya dengan Raja Dimitri.

"Meski Yang Mulia Kaisar terkesan begitu menginginkan saya, namun beliau tidak pernah memaksakan kehendak pada saya. Karena sebenarnya saya sendiri juga ingin melepaskan gelar saya sebagai selir Anda. Entah bagaimana akhir hubungan saya dengan beliau nanti, yang pasti, untuk sekarang saya nyaman menggeluti profesi saya sebagai prajurit." Terang Ziana panjang lebar.

"Kau tau Ziana, aku cukup menyesal karena waktu kita saling mengenal terlalu singkat. Bahkan hanya berselang beberapa hari kau tinggal di istana, kau sudah diasingkan karena kekacauan yang kau buat," Raja Dimitri tertawa rendah. "Karena jujur, kau sudah membuatku penasaran sejak kejadian kau menyerang Pangeran Jonas."

Raja Dimitri menoleh dan menatap Ziana yang sebagian wajahnya tertutup kain. "Rasa penasaran yang berkepanjangan akan menimbulkan ketertarikan, bukan?"

Sekali lagi Raja Dimitri tertawa rendah. "Tapi apa boleh buat, kau terlebih dahulu terlibat hubungan spesial dengan Yang Mulia Kaisar Arslan."

Ziana menoleh sekilas untuk mengamati ekspresi Raja Dimitri. Ia menarik kesimpulan bahwa Raja Dimitri memiliki ketertarikan padanya. "Anda adalah sosok yang baik, Yang Mulia. Mungkin, seandainya saya tidak terlibat hubungan terlebih dahulu dengan Yang Mulia Kaisar, saya akan membalas ketertarikan Anda pada saya."

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang