60. Overhear

59.8K 9.9K 4K
                                    

Padahal target 5k vote baru up chapter selanjutnya, tapi 2 hari belum target juga -__-
Yadah lah ya author tetep update demi pembaca setiaku yang selalu rajin vote dan komen.

> 2100 kata untuk chapter ini.

SELAMAT MEMBACA!



Ziana sedang duduk dipangkuan Kaisar Arslan dan keduanya saling berciuman! Hatinya terasa panas. Tentu saja Putri Davira cemburu melihat pujaan hatinya melakukan kegiatan intim dengan wanita lain. Sihir apa yang digunakan Ziana hingga mampu membuat Kaisar Arslan terperdaya seperti demikian.

Kedua tangan Putri Davira terkepal sempurna. Jika ia telah menobatkan Ziana sebagai musuh, maka selamanya akan tetap demikian. Calon permaisuri, hanya calon! Ia harus memikirkan cara agar Kaisar Arslan marah dan membenci Ziana untuk selama-lamanya.

*****

Ziana menjauhkan wajahnya, memutuskan tautan bibir mereka secara sepihak. Lantas beranjak dari pangkuan Kaisar Arslan, melangkah lebar menuju pintu yang menghubungkan peraduannya dengan peraduan Kaisar Arslan.

"Ziana." Protes Kaisar Arslan dengan nada bicara yang terdengar kesal.

Ziana yang kini di dalam peraduannya, melihat pintu disana baru saja tertutup. Saat dirinya menjalin keintiman bersama Kaisar Arslan, Ziana menyadari kehadiran seseorang dan juga melihat sekelebat bayangan. Ternyata instingnya tidak salah, ada seseorang yang menyelinap ke peraduannya.

"Tidak perlu dikejar. Tidak penting." Ujar Kaisar Arslan menghentikan niat Ziana yang ingin mengejar pelaku.

Ziana membalikkan badan, menatap Kaisar Arslan keheranan. "Tidak penting? Anda tau siapa yang barusan menyelinap kemari dan mengintip kita?"

"Dari bayangannya seorang wanita. Sepertinya Putri Davira." Kaisar Arslan mengutarakan dugaannya. Ia juga menyadari ada seseorang yang menyelinap dan mengintip mereka. Tapi ia tidak peduli karena sosok tersebut tidak berbahaya.

"Putri Davira? Apa yang membuat Anda yakin jika yang barusan adalah Putri Davira?"

"Kau tidak mencium aroma ini? Ini seperti bau minyak wangi yang selalu digunakan Putri Davira. Dia memakai minyak wangi dengan aroma perpaduan antara jeruk dan mawar." Kaisar Arslan hafal dengan aroma yang tertinggal di sekitarnya. Aroma ini sama persis dengan wewangian yang digunakan Putri Davira.

"Sepertinya dia menggunakan minyak wangi untuk mandi. Aromanya sangat menusuk." Lanjut Kaisar Arslan seraya mengusap-usap hidungnya.

Ziana hanya terdiam, menatap Kaisar Arslan dengan ekspresi wajah yang datar dan mata yang memicing.

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Kaisar Arslan mengomentari ekspresi wajah Ziana.

"Anda hebat sekali, hingga hafal dengan wewangian yang digunakan Putri Davira." Cibir Ziana.

"Bagaimana tidak hafal, wanita itu selalu berlebihan saat memakai minyak wangi." Balas Kaisar Arslan seadanya. Lantas mengangkat kedua alisnya, "kenapa? Kau cemburu aku hafal dengan aroma tubuh Putri Davira?"

"Tidak. Kemampuan Anda dalam menghafal aroma tubuh Putri Davira justru bermanfaat. Andai suatu hari nanti Putri Davira tersesat, Anda pasti menjadi orang pertama yang akan menemukan posisi beliau."

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang