75. Troop away

47.5K 8K 2.7K
                                    

Hai....
Tidak lupa Author ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H bagi muslim yang merayakan 😇 Semoga kebahagiaan akan selalu bersama kita setiap harinya!

> 2200 kata untuk chapter ini.

SELAMAT MEMBACA!




Kaisar Arslan sedang memberikan beberapa patah kata kepada pasukan khusus yang akan berangkat terlebih dahulu ke Kerajaan Nosea. Sebab, jalur yang akan mereka lalui memakan waktu lebih lama.

Pasukan terbagi menjadi lima tim, dan Jenderal Leon yang akan memimpin misi kali ini. Mulanya Jenderal Leon memilih mendampingi Kaisar Arslan, tapi Kaisar Arslan menolaknya dan memberi perintah agar dirinya bergabung dengan pasukan yang akan memasuki Kerajaan Nosea melalui jalur pegunungan timur.

"Untuk apa mereka disini, Jenderal Leon?" Kaisar Arslan bertanya mengenai ratusan prajurit yang berasal dari keluarga Vinegrast.

"Ayahanda saya mengirim mereka sebagai bantuan, Yang Mulia. Apakah mereka diperlukan? Jika tidak, saya akan memerintah mereka untuk berjaga di istana selama kita pergi ke Nosea." Tutur Jenderal Leon.

"Mereka akan ikut bersamaku." Selama Kaisar Arslan dan Jenderal Leon pergi, istana akan tetap aman karena Jenderal dan panglima tingkat menengah tidak akan ikut pergi ke Kerajaan Nosea. Oleh sebab itu Kaisar Arslan meminta prajuri dari keluarga Vinegrast untuk ikut bersamanya.

"Baik, Yang Mulia." Balas Jenderal Leon.

"Lakukan tugasmu dengan baik, Jenderal." Ujar Kaisar Arslan kemudian.

"Saya akan mengusahakan yang terbaik, Yang Mulia." Tanpa diperintah pun, Jenderal Leon akan menjalankan misi ini dengan semaksimal mungkin.

Kaisar Arslan lantas berlalu dari sana, ada beberapa urusan yang perlu ia selesaikan sebelum berangkat ke Kerajaan Nosea. Sepeninggal Kaisar Arslan, Jenderal Leon menghampiri Panglima Harry karena orang yang menggantikannya untuk mengawal Kaisar Arslan adalah pria tersebut.

*****

Kerajaan Honione.

"Anda sudah mendengar kabar mengenai pernikahan Yang Mulia Kaisar, Putri?" Ujar Hanna yang kini membantu Putri Calista menata rambut.

"Sudah. Undangannya baru tiba beberapa hari yang lalu." Balas Putri Calista.

"Saya mendengar gosip jika calon beliau adalah pengawal pribadinya."

"Benar. Wanita itu juga adik dari Jenderal Leon."

Hanna menghela napas pelan. "Sangat disayangkan perjodohan Anda dengan Yang Mulia Kaisar harus kandas, lalu Anda juga mendapatkan penolakan dari Jenderal Leon. Padahal Anda perempuan yang sempurna dan sangat layak untuk bersanding dengan Yang Mulia Kaisar atau Jenderal Leon."

"Hanna, penolakan Jenderal Leon justru hal baik bagiku. Entah apa yang harus aku lakukan seandainya Jenderal Leon menyetujui rencana perjodohan yang diajukan ayahanda. Jenderal Leon tampak lebih membosankan dibanding Yang Mulia Kaisar. Wajahnya selalu serius, dia juga tipe pria yang irit bicara," Putri Calista menjeda perkataannya, tangannya bergerak memoles pewarna untuk bibirnya.

"Sebenarnya aku malas memikirkan hal ini, tapi aku justru penasaran, bagaimana nasib Zion setelah Yang Mulia Kaisar mengangkat pengawal pribadi baru. Apa pernikahan Yang Mulia Kaisar dengan adik Jenderal Leon hanya sebuah kamuflase atas penyimpangan seksual yang dimiliki Yang Mulia Kaisar?" Lanjut Putri Calista.

The Amazing FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang