Malam.....ada yang kangen karena kemarin gak update? Ni juga baru up karena baru kelar ketik.
Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
> 2000 kata untuk chapter ini. Belum sempat revisi, klo ada penulisan yang salah mohon diingatkan 😊
SELAMAT MEMBACA!
•
•Kaisar Arslan duduk di bangku paling ujung. Jenderal Leon, Penasihat Paulo, Sekretaris, Kepala Pelayan, Kepala Keamanan, Panglima Harry, Ziana, Raja Isaac dan juga Putri Davira, duduk di bangku lain yang mengitari meja panjang tersebut.
Atmosfer di dalam ruangan dengan luas 20 meter persegi tersebut tampak menegangkan. Ketika Panglima Harry memberi kesaksian yaitu dengan membeberkan kejadian sebelum ia terpengaruh obat perangsang, Putri Davira masih sanggup berkelit bahwa bukan dirinya yang mencampurkan obat perangsang ke dalam minuman Panglima Harry. Namun, setelah dihadirkan saksi lain yaitu pemilik toko obat yang sebelumnya didatangi oleh Putri Davira, posisi wanita itu cukup terpojokkan.
Tidak hanya sampai disitu, satu pelayan yang menyajikan minuman untuk Ziana dan satu prajurit yang mengunci Panglima Harry dan Ziana, dihadirkan dalam ruangan tersebut. Sebelumnya, pelayan dan prajurit yang berasal dari Kerajaan Nymaras tersebut telah melarikan diri dengan pergi dari istana. Namun, bawahan Jenderal Leon telah menangkap mereka dan membawa mereka kembali ke istana.
"Apa kau masih ingin berkelit lagi, Putri Davira?" Kaisar Arslan terdengar bersuara setelah pelayan dan prajurit Kerajaan Nymaras mengatakan kebenarannya, mereka bertindak atas perintah Putri Davira.
Raja Isaac memijat pelipisnya, kepalanya tiba-tiba pening. Ia tidak menyangka jika Putri Davira bertingkah segila itu. Ia tahu adiknya tersebut memiliki sifat ambisius, dalam hal ini Putri Davira begitu ambisius ingin menarik perhatian Kaisar Arslan. Tetapi, Putri Davira seharusnya sadar diri dan menyudahi keinginannya tersebut karena sejauh ini Kaisar Arslan tidak memberikan respon yang positif. Terlebih lagi, Kaisar Arslan terlihat begitu membela calon permaisurinya.
"Maafkan saya. Alasan saya melakukannya karena saya tidak suka dengan Ziana." Kali ini Putri Davira tidak dapat berkelit lagi. Ia terpaksa mengakui perbuatannya.
"Apa alasanmu tidak menyukai Ziana? Kau pasti memiliki alasan, bukan? Apa yang dilakukan Ziana padamu hingga kau membencinya?" Cecar Kaisar Arslan.
Putri Davira bungkam seribu bahasa, tidak tahu harus menjawab bagaimana.
"Kau membencinya karena ada sangkut pautnya denganku?" Kaisar Arslan kembali bertanya.
Kaisar Arslan lantas menggebrak meja karena Putri Davira masih saja diam membisu. "Apa kau bisu!?"
Tidak hanya Putri Davira, mereka yang ada disana tampak terkesiap setelah Kaisar Arslan menggebrak meja. Nada bicara Kaisar Arslan juga meninggi dan penuh amarah, membuat mereka semua menelan saliva dalam-dalam.
"Di masa lalu, hubungan kita sangat dekat, Yang Mulia. Apakah salah jika saya kembali berharap, hubungan saya dan Anda dapat kembali lagi seperti dahulu?" Kali ini Putri Davira berani mengatakan isi hatinya. Ia bersikap tenang meski dalam hatinya, ia sangat terintimidasi oleh tatapan dan nada bicara Kaisar Arslan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...