Up agak malem soalnya baru kelar ketik.
Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
> 2200 kata untuk chapter ini. Belum sempat revisi, klo ada penulisan yang salah mohon diingatkan 😊
SELAMAT MEMBACA!
•
•Kaisar Arslan yang menuju ke peraduannya, melihat keberadaan Putri Davira yang kini berdiri di dekat pintu. "Kepentingan apa yang mengharuskanmu hingga datang ke peraduanku, Putri Davira?"
"Saya ingin membicarakan beberapa hal penting dengan Anda, Yang Mulia." Kata Putri Davira dengan sopan.
"Kau tidak mungkin ingin membicarakan hal politik atau pekerjaan denganku, bukan? Lalu hal penting apa yang kau maksud? Silakan bicara. Aku memberimu waktu tiga menit."
Putri Davira melirik ke kanan dan kiri ke arah prajurit yang berjaga disekitar peraduan Kaisar Arslan. "Apakah saya harus berbicara disini?"
"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk mengundangmu masuk ke dalam dan minum teh bersama." Kaisar Arslan tidak mungkin mempersilakan masuk Putri Davira setelah ia disindir habis-habisan oleh Ziana. Dasar wanita, padahal tinggal mengatakan cemburu maka selesai.
Putri Davira menghela napas pelan. Bahkan kini sikap Kaisar Arslan padanya tidak lagi ramah seperti dulu. "Yang Mulia Kaisar, pertama-tama saya ingin meminta maaf atas...," perkataan Putri Davira terpotong setelah Kaisar Arslan menyelanya.
"Tidak perlu minta maaf untuk yang kedua kali." Ujar Kaisar Arslan seraya mengibaskan tangan.
"Kau kemari hanya untuk minta maaf, bukan? Sekarang kembalilah, aku juga harus masuk." Lanjut Kaisar Arslan, ingin segera menyudahi pembicaraan tidak penting tersebut.
"Yang Mulia Kaisar, ada hal penting yang ingin saya sampaikan. Mengenai Ziana."
Kaisar Arslan menatap Putri Davira dengan ekspresi datarnya, matanya juga sedikit menyipit. "Sudah kubilang, jaga batasanmu untuk tidak ikut campur urusan orang lain."
"Tapi saya harus menyampaikannya pada Anda, Yang Mulia. Kemarin saya tidak sengaja mendengar obrolan Ziana dengan Panglima Harry."
Kaisar Arslan mengangkat kedua alisnya. "Lalu apa yang ingin kau adukan padaku mengenai perbincangan mereka? Sebaiknya kau pikir baik-baik sebelum menjawab. Sebelumnya aku sudah memperingatkanmu untuk menjaga lisanmu. Aku bisa memberikan hukuman jika kau berani berbohong untuk yang kedua kalinya."
Perkataan Kaisar Arslan barusan memang terkesan biasa saja. Namun nada bicara yang terdengar membuat nyali Putri Davira sedikit menciut. Lantas menelan salivanya dalam-dalam sebelum berucap. "Saya mendengar Panglima Harry menyatakan perasaannya pada Ziana, Yang Mulia. Dan selanjutnya, mereka menjauh dari posisi saya. Saya tidak mendengar lagi apa yang mereka bicarakan."
Putri Davira sedikit berbohong tapi bagian Panglima Harry yang menyatakan perasaannya pada Ziana, ia mengatakan sesuai apa yang ia dengar saat itu. "Saya hanya berpikir, mungkin saja Ziana menjalin hubungan dengan Panglima Harry di belakang Anda" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...