Selamat malam....
Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
> 1900 kata untuk chapter ini.
•
•"Ada apa?" Ujar pria yang membukakan pintu.
"Begini, Tuan. Saya hanya ingin mengantarkan wanita ini untuk melayani Anda." Ujar Hannah.
"Kami tidak memerlukannya. Kami memesan ruangan ini bukan untuk tidur dengan salah satu pelacur disini." Tolak pria tersebut.
"Karena Tuan memesan ruangan ini, sebagai salah satu bentuk pelayanan dari kami, kami mengirimkan satu wanita untuk melayani Anda. Wanita ini bisa membantu untuk menuangkan minuman atau memijat kalian." Hannah sebisa mungkin meyakinkan mereka.
"Sudah, biarkan wanita itu masuk." Pria lain yang kini duduk di dalam terdengar bersuara.
Pria yang sebelumnya menolak, kini menggeser tubuhnya untuk membiarkan Ziana masuk. Hannah juga langsung berpamitan untuk undur diri dari sana.
"Abaikan apapun yang kau dengar di dalam ruangan ini. Jika tidak maka aku akan menebas lehermu." Ancam pria tersebut seraya menaruh pedangnya ke atas meja.
"Ba..baik, Tuan. Saya mengerti." Balas Ziana dengan ekspresi ketakutan.
"Kemarilah." Ujar pria yang lain. Pun Ziana duduk di dekat pria tersebut. Pria yang ini lebih ramah dari pada pria satunya yang tadi mengancamnya.
"Siapa namamu?"
"Annabelle, Tuan."
Ziana menuangkan minuman ke dalam cangkir. Setelahnya, Ziana melingkarkan tangannya ke pergelangan tangan pria disampingnya, tangan Ziana yang lain ia gunakan untuk menyuapkan kudapan ke mulut pria mesum tersebut. Ya, mesum karena saat ini tangan pria itu sedang mengusap-usap pahanya yang tertutup pakaian. Mau bagaimana lagi, ini resiko yang harus didapatkan karena menyamar sebagai perempuan tuna susila.
"Mengenai pembicaraan kita sebelumnya, kabar yang beredar sudah membuktikan jika aku sudah menyelesaikan pekerjaanku." Ujar pria disamping Ziana.
"Pekerjaanmu belum tentu berhasil." Pria yang tidak senang atas kehadirannya tersebut terus menerus meliriknya dan Ziana berusaha tidak peduli, seolah benar-benar menulikan telinganya seperti permintaan pria tersebut.
"Belum tentu berhasil bagaimana, kau sendiri yang bilang jika getah Mancinella memiliki efek mematikan." Balas pria disamping Ziana.
Ziana terus memasang telinganya baik-baik seraya menyuapkan kudapan ke mulut pria disampingnya.
*****
Kaisar Arslan dan Jenderal Leon masih berada di meja yang mereka pesan. Keduanya sedang mengobrol sembari menunggu kabar dari Zion.
"Kau yakin dia dari Kerajaan Nosea?" Ujar Arslan bertanya pada Jenderal Leon.
"Saya yakin, Yang Mulia. Saya selalu mengawasi musuh-musuh kita. Dan pria tadi merupakan salah satu prajurit yang selalu mengawal Menteri perwakilan Kerajaan Nosea."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...