Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙•
•"Anda tidak ingin mempertimbangkan penawaran Raja Genio terlebih dahulu, Yang Mulia?"
Dimitri menatap penasehat istana dengan tatapan memicing tidak suka. "Apa lagi yang perlu aku pertimbangkan? Tolak lamaran itu."
Raja Genio adalah pemimpin tertinggi Kerajaan Nosea. Raja Genio mengajukan penawaran untuk menikahkan adiknya dengan Raja Dimitri. Kerajaan Nosea selama ini terang-terangan ingin melakukan pemberontakan terhadap Kerajaan Siria. Dan setelah kalah atas peperangan melawan Kerajaan Siria beberapa bulan lalu, sepertinya Raja Genio belum mau menyerah.
Jelas penawaran tersebut memiliki maksud lain yaitu ingin mengajaknya bersekutu untuk melawan Kerajaan Siria. Selama menjadi pemimpin, Dimitri masih memegang teguh pada bukti perdamaian atas peperangan besar 100 tahun yang lalu. Bukti perdamaian tersebut berisikan bahwa Kerajaan Oriavad menjadi bagian dari Kekaisaran Siriande, dan mengakui jika Kerajaan Siria adalah Kerajaan tertinggi sekaligus menjadi pemimpin seluruh kerajaan yang berada dalam Kekaisaran Siriande.
"Aku tidak ingin ikut campur atas konflik Kerajaan Nosea dengan Kerajaan Siria." Pungkas Dimitri.
"Baik, saya mengerti, Yang Mulia. Saya akan mengirim utusan untuk menolak lamaran tersebut." Ujar penasehat.
*****
Leon membawa langkahnya mendekat pada sosok yang kini tengah memerhatikan beberapa prajurit berlatih pedang. Tidak salah lagi jika pemuda ini memang Zion, ia masih mengingat postur tubuhnya yang kecil namun memiliki ketangguhan yang tidak disangka-sangka.
"Zion...?" Sapa Leon.
"Ya," Pun Ziana membalikkan badan dan bertatap muka dengan sosok pria yang tampak gagah dengan pakaian militernya.
Sosok dihadapannya memiliki paras rupawan dengan kulit kecoklatan yang justru membuatnya semakin eksotis atau memiliki daya tarik tersendiri. Ziana menatap lekat netra pria tersebut. Meski pada pertemuan pertama mereka, pria ini mengenakan penutup wajah, Ziana mengenali Leon dari postur tubuh, sorot mata serta rambutnya yang memiliki panjang sebahu.
"Kau Leon, bukan?" Ziana meralat kembali perkataannya, "Maksud saya Jenderal Leonard." Layaknya saat menjadi prajurit di dunia nyata, Ziana tentunya akan bersikap hormat pada seseorang yang memiliki pangkat lebih tinggi darinya.
"Senang dapat bertemu kembali dengan Anda." Lanjutnya.
Leon memaklumi perbedaan sikap Zion ketika pertama kali bertemu dengan sekarang. Pemuda ini tentu sudah mengetahui posisinya di Kerajaan ini. "Kupikir kau akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menerima tawaranku."
"Kebetulan keputusan saya datang lebih cepat dari perkiraan, Jenderal Leon...Eh, maksud saya Jenderal Leonard." Balas Ziana menanggapi perkataan basi-basi Jenderal Leonard barusan.
"Kau boleh memanggilku Leon." Mungkin hanya segelintir orang yang memanggilnya Leon karena nama Leon di Negeri ini cukup pasaran. Dan ia sendiri tidak mempermasalahkan seseorang memanggilnya baik dengan Leonard atau Leon.
"Baik." Wajah Ziana berubah kecut kala benaknya menyangkut pautkan nama Leon yang jika dibalik menjadi Noel.
Meski sudah berhasil melupakan pria itu, tapi Ziana masih saja mengingat rasa sakitnya ketika dicampakan. Apalagi dicampakan saat berada dititik terendah dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Amazing Fate
FantasyDi Garda Nasional Angkatan Darat, sejak usia 18 tahun Ziana telah berjuang untuk Negaranya. Ziana telah berperang beberapa kali demi menegakkan kedaulatan Negaranya, serta mempertahankan keutuhan wilayah Negaranya. Selain lihai dalam pertarungan ta...