My Problems, My Destiny

29 6 2
                                    


♕ 


Karena Arthur merasa tempatnya sudah tidak aman, ia meninggalkan apartement itu dengan bom, agar jejaknya tidak terlihat mana-pun.Ia pergi bersama Ayla keluar kota dan melarikan ke desa. Bukan desa sih kalau dibilang.. masih pemukiman rumah biasa tapi lelama jika masuk lebih dalam adalah desa.


"Apa sudah aman kalau disini? Kalau mereka datang lagi gimana?!". Panik Ayla dengan menarik lengan Arthur. Arthur tidak peduli dengan masalah itu. Tapi ditempat mereka kunjungi banyak binatang buas dan entah makhluk warna hitam yang mendekati mereka. "GANTI FORMASI GERAK KESANA!". 


"BLOODRIPING!!!!!",

"Disana Arthur! ada yang besar sekali!",

"Lu urus yang itu, gw yang ini!!",

"OKAY! HIYAAAAAAAAA!!",  /SREEKKKKKKKKKK


Ayla merobek tubuh hewan itu, berhasil. Cakarannya makin kuat dan panjang. Arthur masih mengurus yang banyak. Ayla segera kesana dan menyerang tetapi ia tidak melihat ada Arthur disana. Ayla meloncat agar hewan yang ia terkam terkecoh. Ketika Ayla ingin mendarat, ia tidak melihat ada Arthur dibawahnya. "A-AWASS KYAAAA!!", "HAH?! HE-". GUBRAKKKK....


"Ma-maaf Arthur..". Arthur ingin marah tapi itu bukan waktu nya yang tepat, ia langsung mengambil pisau nya dan mempenggal mereka semua. Seharusnya ia melawan hewan ini dengan santai dan tidak perlu serius. Keliatan sekali raut wajah Arthur benar-benar marah besar. 


"Kau ini.. KAU SUDAH GILA YA?!, TIDAK BERGUNA! KALO GA BISA GA USAH BANTU! DASAR! BEBAN. AKU SUDAH MENAHAN INI SEMUA-",

"CUKUP!.. Ayla hanya niat membantu! Kenapa Arthur tidak berterima kasih dengan Ayla?! Bahkan, kalau Ayla salah seharusnya Arthur bilang baik-baik! bukan membentak!",


"Huh? Membantu? Perlu ku ingatkan bahwa aku yang telah membantumu dari segala semua ini. Yang ku minta adalah balas budi mu, gadis bodoh",

"Ayla sudah berusaha sekuat mungkin! Tapi Arthur tidak pernah menghargai kerja keras ku..", pipi Ayla dibasahi air mata. Gadis bertanduk merah itu kecewa reaksi Arthur begitu padanya. Ia pikir laki-laki itu akan meminta maaf padanya. 


Disatu sisi Arthur dibuat tercengang oleh gadis bertanduk merah itu. Ia tidak bisa berkata apa-apa. "Arthur bahkan lupa, kemarin ultah ku.. Ayla pikir.. Arthur hanya berpura-pura. Ternyata benar lupa". 


Laki-laki itu mengangkat 1 alisnya dan berpikir apakah ulang tahun itu penting? Ia juga berpikir selama ini ulang tahun hanyalah sebuah angka yang terus menaik setiap tahunnya. "Hufft.. apakah ulang tahun itu penting?", sambil membuang muka. 


Itu bukanlah sekedar ulang tahun juga. Itu adalah janji pertama Ayla dengan laki-laki yang sudah menyelamatkannya. Ayla melarikan diri dari Arthur. Wajah kecewa, hati yang retak karena sudah lama bertahan. Arthur tidak memahami itu. 


Laki-laki itu hanya paham cara memperlakukan kasar dan tegas. Ketika ia menoleh kebelakang, Ayla sudah pergi dengan berlawan arah. Ia ingin menyusul Ayla, tapi ia berpikir gadis itu akan kembali dengan selamat.

Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang