Comeback

18 5 1
                                    


✦ 


Melewati Samudra yang luas, hujan yang makin deras.. laki-laki itu masih ingin bertemu dengannya. Ia selalu membuka pelacak orang untuk memeriksa apakah dia masih hidup. Arthur yakin Ayla masih marah padanya. 


Laki-laki itu berpikir, 'Langkah baru, gapapakan?'. Ragu untuk menemuinya. Tapi tidak ada kata mundur kali ini, tekadnya sudah bulat. Kali ini ia akan menembus semua kesalahan yang dimasa lalu. RINGGGG... ternyata itu telepone dari Hyuji.


"YOOO!! KEMBALI LAGI DII-",

"SHUT! lu bisa diem ga? gw dikapal ntar ketauan identitas gw bego!", bisik Arthur sedang vidcall dengan Hyuji. 

"Ngapain tuh? keknya sibuk amat. Sibuk ya?",

"Terserah, lu kaga liat gw lagi dimana? kalo gw lagi diluar berarti lagi sibuk bodoh!", toxic Arthur sudah keluar.


Sebenarnya gabut jika Hyuji menelpon dengan Arthur, tapi ia selalu kepo dengan urusan orang. Mengganggu? bisa jadi ya kalau disimpulkan. "Kau ingin kemana? jangan-jangan mau cari cewek yang pernah kau ceritakan?!", tanya Hyuji.


Arthur hanya menjawab "ya" sambil melihat sekitar keliling, apakah ada yang mendengar/membututi dirinya. "Woi! Lu kalo gabut telepone kayak gini jangan telp lagi. Gw ada urusan". Laki-laki itu mematikan teleponnya. Ia harus fokus dengan tujuan utamanya, bukan untuk berlibur atau bercanda.




Sesampai nya dipelabuhan, Arthur langsung berlari tanpa membayar awak kapal yang sudah membantunya mengangkati barang miliknya. Laki-laki satu ini memang tidak tau diri sekali. "WOI BAYAR!!", teriak dari salah satu mereka.


"Kalo lagi gaada duit?", ia berlari begitu saja meninggalkan mereka. Sudah seperti maling saja.


Mereka mengejar sampai jauh, sayangnya Arthur bersembunyi dibelakang kontainer besar tanpa ada yang tau keberadaannya. Sesampai di pulau itu, ia mulai menemukan kota yang hawanya tidak enak. 'Cewek itu lewat sini? srius? sumpah iya bener kan?' pikirnya. 


Tetapi Arthur yakin dan jalan saja kesana. Disana ia menemukan cabang lab. Walaupun itu bukan lab milik OTA, entah mengapa ketika bertemu tempat lab selalu ingin ia hancurkan. Ia langsung mengeluarkan pisaunya.


/SRATTTTTTTT  cipratan darah tanpa ada teriakan penjaga berhasil. 


Arthur mampir ke lab itu, siapa tau ada dokumen penting yang tinggalkan karena kepenuhan berkas. Ternyata ada. Arthur mendobrak pintu sehingga terjadi perlawanan terang terangan. "Serahkan dokumen orang itu! atau saya bunuh satu-satu kalian!!", ancam Arthur.

Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang