Fly Away

18 4 3
                                    




"ABANG?!",

"Leree! Kau masuk kedalam mobil dahulu.Biar abang yang urus orang gila tadi",

"T-ti.. Engga!! Leree takut?! ABANG!!!",

/Greppp   


Leree menarik kencang bajunya agar laki-laki itu tidak pergi darinya. Tangis isak Leree makin menjadi-jadi. Badannya gemetaran, tubuh yang dipenuhi darah sekitar perut dan wajah yang sudah agak pucat.. Leree mendapatkan traumanya. "Udah aman. Maaf abang telat.. lain kali-",


"Bang.. hiks.." 


Leree memeluk Karo dengan erat, ia kira akan mati mengenaskan dengan 002. Setelah kejadian itu... Leree memutuskan untuk school private dan menutup semua akun sosmed nya. Ia benar-benar mendapatkan trauma hebat dalam bersosialisasi dengan siapapun karena kejadian sahabatnya. 


Kini ia ingin mendekati Karo dan memberi perhatian supaya karo juga memerhatikannya. Kesehariannya pun berubah. Leree kali ini ingin menjadi baik pada abangnya. "Abang, sini Leree bantu! Leree bisa kok..",


"Ga usah", ucap Karo dengan cepat.


Jawaban dingin dari Karo membuat Leree semakin diam untuk meresponnya. Apa yang harus ia lakukan untuk menembus kesalahan masa lalunya? Dari sudut pandang Karo, Leree seperti mencari perhatian kepada dirinya. "Kalo ada yang dibutuhkan panggil Leree aja ya bang". Karo tidak merespon dan hanya melanjutkan kerjaannya.


Pekerjannya KAro lumayan berat. Sebentar lagi ayah dari ketiga bersaudara itu akan menggantikan posisi kepala keluarga kepada Karo. Seharusnya yang mewariskan posisi itu adalah Arthur. Karo benar-benar menanggung semua beban yang ia alami selama hidupnya. Tidak ada waktu santai ataupun jalan-jalan malam lagi. 




Bulan berganti.

Musim semi mulai. Bunga yang bermekaran dimana-mana pun sudah banyak dikota. Keseharian tanpa seseorang pun terbiasa. "Selamat pagi, Aa Ree!", "Pagi paman, hoam..".


Pagi yang selalu terasa beda untuknya. Tidak ada kerusuhan dan kebisingan pagi, itu membuatnya sedikit aneh dan kesepian. 


Arthur membiarkan Ayla pergi. Ia mengetahui jika ia mencari gadis itu pasti akan kabur. Ia masih membiarkan untuk tenang. Kini ia lebih sering dirumah pamannya Raxielle. Rambut nya yang belakang semakin memanjang berantakan, poni yang diatur kesamping.. sudah benar-benar berbeda.


"Paman, carikan lagi pertama seperti ini", perintahnya yang seenak jidat nya.

"Cari aja sendiri anak durhaka",

"Paman kok kasar",

Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang