White Heart Stone

12 4 0
                                    



Arthur dan Ayla kali ini menelusuri dimana letak White Heart Stone/WHS itu. Hanya mereka berdua, tidak ada Hyuji. Kalau Hyuji ikut bakalan repot jadinya. Mereka mencari dan sampai diperbatasan antara kota dan rawa. Disana ternyata kota mati, tidak ada satupun yang tinggal disana.


Kalaupun ada, hanya sebagian yang tinggal. Bau amis darah masih menyengat. Arthur yakin ini dulu banyak manusia yang tinggal disini, tapi semenjak ada kejadian aneh membuat banyak manusia mati. 'Darah-nya masih kecium sampe sekarang', pikir Arthur.


Ini bukan darah yang baru dan segar dibunuh, hanya saja banyak yang terbunuh disini dan menumpuk. Ayla mencium dan merasakan darah yang campur aduk antara manusia dan manusia lainnya. Tidak bisa mengindentifikasi siapa pelaku nya, tapi ini sudah jelas.. ada WHS disini.


"Cebol! coba lu cari di rawa, gw di kota", perintah Arthur.

'Aku bukan cebol tau?!', Ayla tidak terima dibilang cebol yang tinggi nya 165 cm.


Mereka berpencar dan Arthur juga sudah memastikan diarea rawa aman dari penguntit. Paling hanya hewan buas/lainnya disana. Dengan begitu mereka berpencar tidak membuang waktu. Ayla berusaha mungkin untuk mencari dan mencari sampai ketemu. Yang ia temukan hanyalah tengkorak dan tengkorak lagi. 'Ya Ampun?! mereka mati dimakan buaya apa gimana sih?! banyak banget tengkorak nya?!', ga habis fikir.


Benar dugaan Arthur, disana ada buaya. Untung saja Ayla bisa menjinakkan buaya itu tanpa harus mengalahkannya. Aneh-nya semua buaya tunduk padanya, Ayla merasa janggal.Dan juga ular pun datang dari 1 jenis ke jenis lainnya. Mereka tunduk disekitar Ayla. "Eh?!!", Ayla panik karena salah satu buaya mendekati-nya.


"Anda asli iblis, tuan-ku", kata Buaya itu sambil meliat Ayla dari bawah. "Ko buaya bisa bicara?!!", fenomena Ayla yang baru pertama kali ia lihat. Tiba-tiba kabut datang dan menutupi semua binatang itu. Mereka berubah menjadi manusia.


"Saya Migalle, tuan ku", suara buaya itu yang menjadi manusia.

"A-ada apa ini...?! apa yang kalian inginkan?!", Ayla mewaspadai disekitarnya.

"Ssssssstttttt... tuan-ku tidak mengerti perkataan lu, dasar buaya sok-sok'an", desis itu dan nada dari Ular, yang berbicara bernama Lagoon.


"Ga usah ikut campur kalian ular jal4ng!", seringai buaya.

"Tuan kami memang yang terbaik untuk memilih kami, kalian buaya diam aja!", Ular lainnya mulai berbicara.

Ayla harus tetap tenang dan mendengarkan semua ini. Banyak buaya, ular dan burung hantu. Mereka berkumpul dan menjadi manusia entah bagaimana mereka berubah saat kabut di rawa tadi datang.


/DUAKKK


Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang