First

80 7 0
                                    



Sepanjang hari ini, Ayla berjalan bersama dengan Arthur melewati hutan-hutan lebat. Sebelumnya, laki-laki ini mencarikan baju untuk dipakai Ayla. Dalam perjalanan, Ayla mulai belajar berbagai tanaman dan hewan yang disekitarnya walaupun hanya mengamatinya saja. Bahkan terkadang ada monster atau binatang buas datang yang ingin menyerang mereka. Arthur menyerang dan menunjukkan kekuatannya. Itu membuat gadis bertanduk merah ingin sekali membantunya. Sayangnya laki-laki itu tidak berbicara sepatah katapun meminta bantuan. Melihatnya saja seperti ia bisa membereskan itu semua sendiri. 


'Aku senang sih ikut bersama-nya.. tapi.. kenapa kami dari tadi diam saja ya?!?! aku canggung sekali..', walaupun diizinkan ikut bersama, laki-laki itu daritadi hanya diam dan fokus jalan. Dari pagi hingga siang tidak ada istirahatnya sama sekali. 


 'Dia udah makan belum ya? aku tidak perlu makan karena aku iblis.. tapi aku dari tadi ga liat dia makan.. Bukankah tadi bertarung menguras tenaganya?', Ayla khawatir padanya. 

"Arthur..",

"Hm?", jawab dingin laki-laki itu.

"Ehmm, apa kau sudah makan? kita dari tadi berjalan terus lohh".

"Benar juga. Lalu kau ingin memakan ku? kubunuh kau kalau berani-berani memangsaku atau deket-deket". Arthur langsung berbalik badan ke arah ke Ayla.

"Enggak!! A-Ayla tidak mau makan Arthur. Aku hanya bertanya saja.. kalau mau makan Ayla bisa berburu hewan untuk mu kalau mau hehe...", sambil tersenyum manis.


Laki-laki itu merasakan perasaan aneh pada dirinya begitu melihat senyuman Ayla. Perasaan tidak begitu jelas dan bingung mengapa ia bisa begitu. "... Lu cewe. Biar gw aja sendiri", ucapnya.


Pada akhirnya mereka berburu dan mulai memasuki kota mati. Banyak bekas darah yang baru-baru keluar entah dari mana. "Oi iblis! hati-hati, disini banyak musuh nya. Tetap dekat ama gw". 


'Wahhh aku diminta dekat-dekat dengan nya! apa ini ada kemajuan untuk menyukai ku?!', Ayla sebelumnya pernah menemukan buku novel romantis.. itu membuatnya senang kegirangan dalam hati gadis bertanduk merah itu. "Lu ngapain bodoh? senyum-senyum gitu", curiga kelakuan Ayla. "Haaa?! ga kenapa-napa kok!".


Mereka bersembunyi di belakang semak belukar. Laki-laki itu menyuruh gadis bertanduk merah bersembunyi dan tetap diam. Ia mulai mengeluarkan senjatanya dan melawan musuh. Arthur bertarung sendiri dengan keren dan terlihat tidak butuh bantuan Ayla. Ia bertarung menggunakan semacam belati berwarna merah bagian pegangan dan mengkilau. Ia bahkan berlari, melompat seperti terbang. Tubuhnya pun juga terlihat sangat ringan dengan gaya bertarungnya. 


'Wah.. kapan aku bisa sekuat dia? Keren sekali.. aku juga harus kuat, kalau tidak-... bisa saja dia membuangku karena beban. Aku ingin membantunya!!'. Tanpa izin dari Arthur, Ayla keluar dari persembunyiannya dan menarik perhatian.


Dengan bodohnya, gadis itu mengalihkan perhatian dan membuat musuh menjadi fokus padanya. "HEIII KALIAN!! TANGKAP AKU KALAU BISA! ARTHUR LIAT AKU!! KUTUNJUKKAN KEKUATAN KU!!", ucap Ayla dengan percaya dirinya.

Choose! Fairly Together!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang