Bab 4: Kamar Legendaris

39 3 0
                                    

Agnes Gifford kembali berbicara dengan Pak Thomas Sadler, "Bagaimana, Pak, apa kira-kira yang memikat dan terkini di Kapal Pesiar The Eagle's Wings yang dapat kita sampaikan kepada pemirsa di rumah?"

Pak Thomas Sadler langsung terlihat cerah. "Ada banyak hal menarik yang kita telah sediakan bagi para penumpang yang mengidamkan untuk melakukan perjalanan dengan kapal ini. Pada pelayaran berikutnya, kita telah menyediakan pertunjukan legenda Drama Pura-Pura Mati, yang merupakan liku-liku dan kisah tentang pelarian pertama dari bumi ke sini, dan yang sangat memikat di sini, pihak kapal telah mengontrak dua bintang film kenamaan yang akan menjadi pemeran utama, yaitu Timothy Laurence dan Julliette Garreth. Selain itu, toko Brenda Rivest juga sudah resmi dibuka di sana tahun ini."

Gifford tersenyum ke arah kamera, mengatur suaranya agar tidak berkesan melakukan endorsement, "Pemirsa di rumah, sebuah kabar yang sangat menggembirakan bawa toko Brenda Rivest, toko robot anjing pudel yang sangat terkenal telah dibuka di atas kapal. Brenda Rivest adalah alumni sekolah yang terletak di atas kapal The Eagle's Wings, dan yang menarik adalah ilmu perakitan robot anjing pudel itu dia dapatkan semasa menjadi pelajar di sekolah ini, pemirsa."

Pak Thomas Sadler menganggukkan kepalanya.

Sang reporter kembali bertanya, "Bagaimana dengan kamar nomor 203 yang legendaris itu, Pak?"

"Seperti biasa," sahut Pak Thomas Sadler, "undian kamar nomor 203 akan segera dibuka hari ini sampai seminggu mendatang."

Gifford kembali berbicara ke arah kamera. "Pemirsa di rumah, salah satu yang paling memikat tentunya, undian tiket gratis untuk lima pemenang dan undian satu kamar permanen kamar 203 yang legendaris, seperti biasanya akan segera dilaksanakan. Bisa anda menjelaskan lebih lanjut, Pak?"

"Kamar nomor 203," sahut Pak Sadler, "adalah sebuah kamar legendaris di Kapal Pesiar The Eagle's Wings," jelas Pak Sadler. "Sejak kapal ini didirikan pada tahun 1702, undian kamar nomor 203 sama sekali belum pernah dimenangkan, padahal, siapa pun yang dapat memenangkan kamar itu sangat beruntung karena, si pemenang berhak memiliki kamar itu secara permanen."

Gifford bertanya, "Apa kira-kira kendala dan tantangannya, Pak, sehingga sudah ratusan tahun berselang kamar legendaris itu tidak ada yang memenangkan?"

"Kesulitan utamanya adalah," jawab Pak Saddler, "karena undian kamar ini diikuti dengan serangkaian trik yang diciptakan sendiri oleh Elmendorf D'Albertis dan dirancang sedemikan rupa sebagai tantangan khusus, selain nomor undian harus terpilih, peserta tersebut harus berhasil melewati tantangan."

Gifford tersenyum. "Bagaimana tentang desas-desus di luar yang mengatakan bahwa undian kamar 203 itu sebenarnya sengaja dirancang untuk tidak bisa dimenangkan oleh siapa pun juga, sebab sudah ratusan tahun berlalu, tak seorang pun pernah memenangkan undian kapal itu, Pak?"

Pak Thomas Sadler terkekeh, "Tidak benar itu, kami pihak maskapai selalu berharap akan ada orang yang akhirnya bisa memenangkan undian kamar nomor 203 itu. Perlu saya sampaikan bahwa kamar itu memiliki kendala untuk dimenangkan karena telah dirancang oleh ilmuan genius kita yang tampaknya ingin benar-benar menyaring pemenang yang tepat. Jadi bukan kami yang merancang triknya, tetapi sang ilmuan genius itu sendiri."

"Luar biasa, Pak Sadler!" seru Gifford. "Baiklah pemirsa di rumah, saat ini kita telah terhubung dengan rekan saya, Jenifer Duncan yang sekarang berada di atas kapal." Reporter berparas bak seorang model itu melangkah dan melambaikan tangannya ke arah kapal, "Hi, Duncan, apakah anda sudah siap dengan laporannya?"

Kamera di atas kapal sengera menyorot. Jenifer Duncan berdiri di tepi pembatas dek paling atas dan melambaikan tangannya ke arah reporter di bawah. Jenifer Duncan adalah reporter yang bekerja di stasiun televisi Wings News milik Kapal Pesiar The Eagle's Wings."

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang