"Ketika Dennis menghilang selama tiga hari dengan alat Maestro," ujar Pak Warren melanjutkan. "Misteri hilangnya Bu Cynthia dan Nicky terpecahkan. Tanpa sengaja Dennis terlempar kembali ke masa lalu. Di sanalah kemudian diketahui bahwa Bu Cynthia dan Nicky diculik oleh kaki tangan La Antorca yang salah mengira salah satu dari mereka adalah Dennis. Saat itu tubuh mereka terlilit pita mumi sehingga kaki tangan La Antorca tak dapat mengenali dengan jelas. Bu Cynthia dan Nicky disekap di sebuah pulau di Locusta-Originia ... akh ... Apa sih nama pulau itu? Mirip dengan karakter film animasi Panda kita di sini."
"Bali, Pak." tukas Bu Dawson tersenyum, teringat pada film Panda menggemaskan yang sudah pernah ditontonnya itu.
"Ah, iya, tepat sekali, Ibu," kata Pak Warren. "Baru saya ingat – pulau Bali. Para imigran dari sana sering menceritakan keindahan pulau di Locusta Originia itu. Dennis telah memberi petunjuk kepada Bu Cynthia dan Nicky untuk melakukan perpindahan ke sini melewati proses pura-pura mati. Kita hanya bisa berharap semoga mereka berhasil. Saya telah menghubungi instansi imigrasi Locusta-Originia untuk terus memantau 'ramalan cuaca' kedatangan mereka berdua."
"Dari keterangan Dennis," lanjut Pak Warren, "para penculik memiliki kekuatan yang tak azim. Tubuh mereka mampu bergerak dengan kecepatan tinggi. Para ilmuan kami di sini untuk sementara menyimpulkan bahwa La Antorca telah memboncengi para Lucid Dreamer untuk memburu Dennis Reeves."
"Lucid Dreamer?" tanya Bu Joanne Dawson dengan kening berkerut. "Seserius itukah kekuatan para Lucid Dreamers Locusta-Originia?"
"Ya, seperti kita semua pahami," jawab Pak Warren, "perpindahan ke Morte-Orbis tidak dapat dilakukan kalau tidak melalui proses Pura-Pura Mati yang selama ini ditangani Nicolas Al-Portero. Namun, seperti yang telah dibeberkan Pak Norman, ketua Imigrasi kita dalam rapat tempo hari, para Lucid Dreamer di bumi telah memiliki peningkatan kesadaran yang cukup signifikan sebagai dampak perkembangan teknologi yang pesat di bumi sehingga saat ini mereka dapat terseret sampai ke dunia kita dan itu terbukti saat Dennis dan keluarga Dokter Harris tiba di sini. Para Lucid Dreamers itu sudah mampu membuntuti mereka sampai pada saat peti pengantar dibuka."
"Mengalami peningkatan kesadaran yang cukup signifikan?" tanya Pak Rafael. "Apa maksudnya, pak?"
"Seperti kita ketahui Lucid Dream adalah mimpi sadar," jawab Pak Warren. "Nah, jika mereka mampu meningkatkan level kekuatan, kemungkinan besar sosok mereka di dalam mimpi itu dapat berubah menjadi padat dan benar-benar tiba di Morte-Orbis seperti para imigran yang pindah ke sini melalui proses pura-pura mati. Dan itu berarti, nyawa Dennis Reeves berada di ujung tanduk."
"Sebentar," kata Pak Salvator ingin memastikan keterangan. "Jadi energi tersembunyi yang dimiliki oleh Sang Pemimpi Perdamaian Dunia murni milik Dennis Reeves telah menghalangi La Antorca untuk dapat menghancurkan Locusta Originia, begitu? Akh, syukurlah, dan secara langsung, Morte-Orbis pun menjadi aman, bukan?"
"Benar, Pak," kata Pak Warren menganggukan kepalanya.
"Apakah yang tertera di dalam dokumen sejarah kuno itu benar-benar benar dapat kita percaya, Pak?" tanya Pak Rafael Waterfield. Sebagai seorang guru, tentu saja dia sudah mengetahui informasi sejenis itu. Namun, dia merasa sangat ganjil ketika memikirkan bahwa hal seheboh itu bisa terkait dengan muridnya sendiri, Dennis. Remaja galau begitu – seorang pemimpi perdamaian dunia?
Pak Warren bertanya. "Maksud Anda pernyataan yang memaparkan bahwa jika Locusta-Originia hancur, maka detik berikutnya Morte-Orbis akan hancur juga?"
"Ya, Pak."
"Benar atau tidak," jawab Pak Warren sambil berjalan dan memegang dagunya, "kita wajib melindungi Dennis Reeves. Tentunya kita berharap desas-desus kehancuran itu tidak benar, bukan? Namun kalau benar, dan kita tidak melakukan apa-apa untuk melindungi Dennis Reeves ... selamat tinggal Locusta-Originia dan Morte-Orbis!"
Pak Warren kemudian teringat kepada hal lain. "Satu lagi informasi yang saya harus sampaikan. Dennis Reeves dan ketiga sahabatnya mengalami sebuah serangan yang waktu itu kami anggap cuma hayalan mereka."
"Serangan?" tanya Bu Joanne Dawson. Wajahnya berubah cemas.
"Serangan ikan hiu terbang," Pak Warren menatap tajam.
"Maksudnya, Pak?" Bu Joanne Dawson nyaris mengira bahwa sang ilmuan di hadapannya ini sedang melontarkan sebuah lelucon.
"Kedengaran ganjil sekali memang," ujar Pak Warren. "Itulah yang kami rasakan saat keempat anak itu melaporkan serangan ikan hiu terbang, anda tahu, mana ada ikan hiu bisa terbang! Namun, dengan adanya kejadian yang dialami Dennis saat menggunakan alat Maestro, yang memberi kita sedikit informasi mengenai La Antorca, saya dan para ilmuan berkesimpulan, ikan hiu itu kemungkinan besar ciptaan para lucid Dreamers yang mengincar nyawa Dennis. Menurut keterangan ketiga temannya, ikan hiu itu tampaknya hanya berniat memburu Dennis."
"Tapi itu mungkin saja bawaan halusinasi pengaruh adaptasi kepindahannya ke sini dari Locusta Originia," jelas Pak Rafael yang tanpa sadar sedari tadi seperti berkesan selalu tidak menyetujui semua hal heboh yang berkaitan dengan Dennis.
"Kemungkinan itu juga sedang kami teliti," papar Pak Warren yang merasa sedikit enggan memberi penjelasan lebih jauh kepada guru Psychology yang mulai sedikit menjengkelkan perasaannya.
"Saya rasa," ujar Bu Joanne Dawson, mengabaikan Pak Rafael, "kami akan memberikan pemantauan ekstra ketat terhadap Dennis Reeves di kapal nanti."
"Benar," timpal Salvator. "Kami akan memberi proteksi khusus kepada Dennis Reeves, apalagi saat ini kita sudah mengetahui bahwa dia adalah sang Pemimpi Perdamaian Terakhir dari Locusta-Originia yang telah menyelamatkan bumi dan Morte-Orbis dari kehancuran."
"Dari pihak kami sendiri," timpal Pak Warren, "mungkin kami akan 'meminjam' Dennis untuk menuntaskan penelitian kami tentang Sang Pemimpi Perdamaian Terakhir itu. Mumpung Bapak dan Ibu di sini, saya mohon izin, ke depannya kami akan sering menemui Dennis di kapal nanti."
"Tentu saja, Pak," kata Pak Salvator. "Kami memberi keleluasaan kepada Bapak untuk melakukan hal-hal penting yang berkaitan dengan penemuan kita. Dan tentu saja," Pak Salvator berpaling ke arah Pak Rafael, " saya harap kita berempat merahasiakan hal ini dari siapa pun juga, termasuk terhadap rekan-rekan guru lain dan para murid The Eagle's Wings. Saya tidak mau Dennis mendadak jadi selebritas dan mengganggu proses belajarnya di sekolah."
Pak Salvator kemudian menatap Pak Warren Newhall lekat-lekat dan bertanya, "Apakah Dennis Reeves mengetahui bahwa dia Sang Pemimpi Terakhir dari Locusta Originia, Pak?"
"Dennis tidak mengetahui, atau dapat saya katakan, Dennis tidak memahami apa yang sedang terjadi padanya saat ini, " jawab Pak Warren menerka. "Dia mengetahui dari Bu Cynthia bahwa dirinya sedang diburu oleh La Antorca karena menghalangi bekerjanya alat penghancur dunia Locusta Originia. Dennis Reeves sama sekali tidak mengetahui bahwa dia sudah menyelamatkan dua tempat sekaligus dari kehancuran : Locusta-Originia dan Morte-Orbis."
Mata Pak Salvator tampak berbinar-binar. Dia berpaling pada Bu Joanne Dawson. "Apa pun yang terjadi pada Dennis Reeves di sekolah nanti, Bu Dawson," katanya, "saya ingin Dennis Reeves tetap bersekolah di kapal kita."
"Baik, Pak." kata Bu Joanne Dawson menganggukkan kepalanya.
Pak Salvator D' Albertis berjalan ke arah jendela dan bergumam sendiri. "Akhirnya, kamar nomor 203 itu bertemu dengan tuannya. Tidak kebetulan Dennis Reeves memenangkan undian kamar permanen itu. Akh, tentu saja, Elmendorf D' Albertis tidak bodoh menciptakan trik untuk memenangkan kamar itu. Trik itu sekarang berhasil menyaring pemenang yang selama ini dibutuhkan di kapal ini."
Keempat orang dewasa itu sama sekali tidak menyadari bahwa mereka telah melewatkan sebuah informasi penting. Namun itu wajar, sebab Dennis Reeves telah menyembunyikan keterangan itu dari mereka semua.
Dennis tidak memberi tahu mereka bahwa kemampuannya bertahan dengan alat Maestro-Partikel-Sonia-Pidata selama tiga hari adalah akibat dari kenekatannya menghentikan detak jantung alias pura-pura mati.
Vote, comment n follow. Thank you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
PURA-PURA MATI
Fantasy(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Seorang remaja moody terbujuk untuk berpura-pura mati, memalsukan kematian dan melarikan diri ke sebuah dunia rahasia demi menyelamatkan sebuah keluarga yang dikasihi dan turut serta menyelamatkan sebuah kapal pesiar mi...