Bab 6: Project Science

7 2 0
                                    

Sementara itu, seluruh murid-murid menjadi sangat kebingungan dengan semua ide tugas Science dan Technology yang bergejolak di kepala mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, seluruh murid-murid menjadi sangat kebingungan dengan semua ide tugas Science dan Technology yang bergejolak di kepala mereka. Bagaimana mereka akan bekerja menuntaskan penelitian jika harus melakukannya sendiri? Ada ide yang hebat, tapi bagaimana mengerjakannya? Namun, kebingungan mereka segera pudar.

"Ok, baiklah," gumam Pak Leonard Campbell. "Silahkan kalian berjalan ke ruang sebelah dan menemui ilmuan yang memegang nama kalian di kertas, ya."

Mereka sangat terkejut ketika dinding ruangan tiba-tiba begeser. Tempat itu menampakkan ruang laboratorium yang sangat luas, canggih dan futuristik. Di sana tampak puluhan orang dewasa, para ilmuan kapal The Eagle's Wings, pria dan wanita yang masing-masing memegang satu tablet besar di tangan dengan nama satu murid tertera di sana. Para ilmuan di ruangan kelihatannya memiliki sense of humor yang tinggi sebab mereka telah secara iseng menggambar sketsa wajah murid yang mereka pilih di layar tablet itu. Sketsa-sketsa itu tampak begitu kiut dan langsung menghilangkan perasaan kaku yan muncul dipikiran mereka terhadap para ilmuan yang berkesan kaku.

"Silahkan berkenalan dengan ilmuan kapal yang akan membimbing kalian dengan ide penelitian yang telah kalian kemukakan tadi," pinta Pak Leonard tersenyum. "Tadi, di ruang sebelah, para ilmuan ini telah memantau kalian melalui kamera tersembunyi dan memilih kalian secara diam-diam."

"Pak," sela Dennis cemas, berjalan ke arah Pak Leonard, "saya belum memiliki ide untuk project-ku."

"Jangan khawatir, Dennis. Itu, temui ilmuan itu di sana. Namamu juga sudah dipilih. Kau dapat berkosultasikan tentang hal itu dengannya."

Seluruh kelas dapat merasakan peperangan psikologis antara Megan, Serena Denziel dan Dennis melawan teman-teman sekelas mereka. Akibat dari sikap Serena yang merahasiakan project-nya, seluruh kelas sekarang mulai main rahasia-rahasiaan terhadap project mereka masing-masing.

"Maafkan aku," kata Dennis Reeves ketika dia dan ketiga sahabatnya duduk berhadapan di kafe Ilalang sore-sore sepulang sekolah sambil memperhatikan hamparan pemandangan yang dilintasi kapal. "Aku membuat kalian bertiga terlibat masalah gara-gara ... ikan hiu itu."

Tepat saat itu, ketiga Scientist girl, Sidney Kimberly, Nora dan Harper datang menghampiri meja mereka. Mengira ketiga gadis itu akan membicarakan perkembangan kegiatan latihan Girlband, Serena menyambut dan berkata, "Hai, kalian mau membicarakan latihan kita? Mengenai nama grup kita, Sweet Flower, baiklah aku dan Megan telah setuju ...."

"Maaf, Serena, Megan," potong Sidney Kimberly. Ketiga gadis itu saling bertukar pandang. "Kami mengundurkan diri dari grup kalian."

"Apa??" jerit Serena. Megan menutup mulutnya dengan tangan, kaget setengah mati.

"K-kalian tidak bisa bertindak sesuka kalian sendiri," kata Megan tergagap. "Latihan yang kita lakukan selama ini sudah jauh ...."

"Sulit sekali kurasa," potong Nora, tegas. "Kita tidak mungkin menang kalau citra kalian seperti sekarang ini. Kami tidak mau di-label sebagai Grup Ikan Hiu Terbang. Konyol sekali! Kalian sebaiknya mencari anggota baru. Kemenangan kompetisi Girlband ini juga dipengaruhi oleh image grup peserta lomba."

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang