Bab 23: Hiu

267 25 58
                                    

Salvator D' Albertis mengernyitkan keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salvator D' Albertis mengernyitkan keningnya. Pemilik kapal The Eagle's Wings itu sedang berada di dalam kantor kepala sekolah Bu Joanne Dawson. Dia tampak berdiri menghadap layar proyekor hologram di tengah-tengah ruangan.

"Murid kelas satu Junior memang memiliki karakter yang unik, Pak," jelas Bu Dawson sambil memalingkan wajahnya ke arah para wakil kepala sekolah yang saat ini terlihat sibuk berdiskusi di sudut kantor. "Itulah sebabnya, analisis komputer tentang kegiatan ekstrem yang kita miliki ekuivalen dengan Motor Race, Air Race dan semua program dalam pelajaran mereka."

Bu Dawson berjalan ke arah hologram proyekor di hadapannya. "Kapal kita akan melewati Zona Unpredictable Season – area musim yang tak terprediksi," ungkapnya. "Dengan level demikian, mereka menjadi rentan dan mudah terserang penyakit yang dapat mengakibatkan cacat, dan bahkan kematian."

"Level mereka harus segera ditingkatkan secara drastis, bukan?" tanya Pak Salvator dengan ekspresi wajah yang terlihat serius.

Bu Dawson mengangguk dan berkata, "Di sini level mereka sekarang, Pak." Bu Dawson menunjuk pada garis merah yang bergerak di layar. "Level yang sangat rentan terhadap polusi Unpredictable disaster – malapetaka tak terduga. Kita memang menerima murid kelas satu Junior karena prioritas kita terhadap karakter mereka yang unik, karakter-karakter yang memiliki potensi untuk mencetak prestasi gemilang walaupun di sisi lain, mereka rentan terhadap Unpredictable Disaster."

Dia berhenti sejenak sambil mengamati reaksi di wajah Pak Salvator yang saat ini tampak menganggukkan kepala. Bu Dawson melanjutkan, "Semua kemungkinan terburuk telah pihak sekolah pertimbangkan dengan dasar pemikiran bahwa hal itu akan kita tanggulangi dengan program mata pelajaran yang diharapkan dapat memberi solusi terhadap peningkatan level mereka, dan pada gilirannya, akan membuat mereka terhindar dari polusi Unpredictable Disaster yang mengancam. Program-program yang telah kita terapkan dalam beberapa pelajaran sudah berhasil menaikkan level mereka, tetapi belum cukup untuk mengatasi masalah kita."

Bu Dawson teringat pada hal lain. "Pak, saya hanya mengetahui kondisi level ketahanan murid saat melewati Zona Unpredictable Disaster, bagaimana dengan para penumpang kapal ini?"

"Hanya penumpang dengan karakter seperti murid-murid kelas satu Junior yang bisa terpengaruh oleh Zona itu, Bu," ungkap Pak Salvator. "Para penumpang lain aman. Jadi, bagaimana dengan rencana dan program kita untuk menanggulangi persoalan murid-murid kita, Bu Dawson?"

Bu Dawson menyahut, "Kita akan berusaha meningkatkan level mereka secara drastis dalam pelajaraan Psychology & Philosophy dengan dua rencana kunjungan ke tempat yang berbeda. Pihak sekolah sudah mengatur hal itu dengan Pak Rafael Waterfield, guru mata pelajaran ini, Pak."

"Apa tema dari mata pelajaran ini?" tanya Pak Salvator.

"Conquer Your Fears to Inspire – taklukkan rasa takutmu untuk menginspirasi, Pak."

"Kunjungan ke mana itu, Ibu?"

"Pertama, ke kastil Exspiravito Zombra dan murid-murid akan melakukan kegiatan dengan alat Maestro-Partikel-Sonia-Pidata dan kemudian ke Village of Endless Rain."

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang