Bab 47: Di atas Panggung

11 2 0
                                    

Kelompok Boyband dan Girlband telah membuat para penumpang kapal, terutama para remaja menjadi sangat terpesona dengan kostum keren yang mereka kenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelompok Boyband dan Girlband telah membuat para penumpang kapal, terutama para remaja menjadi sangat terpesona dengan kostum keren yang mereka kenakan.

"Coba, berdiri di sana kalian berlima," kata Serena Drew. "Biar kufoto dulu kalian."

Dennis, Denziel, Philip, Lee dan Norman berdiri berjejer. Astaga, seketika itu juga pandangan mata para remaja rentan cinta itu langsung ter-fokus kepada mereka berlima.

"Sssttt eh, itu kan Dennis Reeves yang juara 1 lomba fashion show tempo hari!" bisik salah satu gadis sambil cekikikan. "Yuk, kita ajak berfoto dengan kelompoknya!"

"Eh, itu Denziel Larson, kan? Duh, senyumnya, mempesona, ya?"

Setelah Serena Drew selesai memotret, dia tersingkir dan nyaris terjerembab oleh lalu lintas para gadis yang tiba-tiba menyeruak ke arah kelima remaja tampan itu untuk berfoto-foto. Megan terkikik melihat ekspresi wajah Serena yang terlihat geram tertahan.

"Tidak disangka kami punya penggemar," kata Denziel nyengir saat dia, Dennis dan ketiga teman Boyband berjalan ke arah Megan dan Serena Drew.

Kelompok Serena Drew dan Megan sudah tenang karena mereka sudah melakukan penampilan girlband mereka sebelum dikirim ke Village of Endless Rain.

"Dalam kegiatan boyband begini," ujar Dennis sambil ngucek-ngucek alisnya, "aku jadi teringat pada Hollywood dan Korea."

"Hollywood dan Korea?" tanya Megan mengernyitkan kening.

"Eh, itu gudang bintang film dan penyanyi Boyband di Locusta Originia. Rasanya seperti jadi salah satu dari mereka."

Tak lama kemudian, terdengar suara remaja yang menjadi MC di atas panggung. "Untuk penampilan berikutnya, kita tampilkan kelompok Dennis Reeves! "

Dennis dan keempat temannya berjalan ke atas panggung diiringi dengan tepuk tangan para penonton. Ketika musik mulai berbunyi, kelima remaja itu bernyanyi sambil bergaya. Astaga keren sekali! Kru TV kapal milik Jenifer Duncan tampak sibuk membidik dengan kamera.

Pada pelajaran World Peace, Dennis telah berhasil menguasai text pidatonya. Ternyata, selama ini kendala utamanya karena dia harus menghapal seluruh kata, titik koma dan menyebabkannya jadi tersendat-sendat. Setelah dia mencoba mengambil poin utama dan melakukan pidatonya dengan kata-kata sendiri, dia menjadi sangat lancar dan terlihat lebih natural.

"Para pemimpin dunia selalu mendengung-dengungkan misi persahabatan dan perdamaian dunia." Dennis tampak berdiri di atas panggung, menyampaikan pidatonya dan terlihat keren dengan dasi yang dikenakan. "Namun, apa yang kita rasakan? Halusinasi. Semua itu bagaikan asap yang memudar ditup angin. Penduduk dunia ingin melihat keakraban para pemimpin dunia itu dalam sebuah kegiatan yang nyata. Tidakkah anda semua merasakan bahwa seluruh pemimpin dunia sebenarnya hanya berjalan sendiri-sendiri dan kita dapat merasakan bahwa mereka tidak bersahabat? Tidak ada satu pun kegiatan yang dunia dapat saksikan di mana mereka semua berkumpul bersama-sama dan menunjukkan bahwa mereka bersatu."

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang