Bab 28: Tiba di Morte-Orbis

297 32 38
                                    

Semua orang yang berasal dari bumi dan pernah datang ke danau ini akan berdesis keheranan, "Astaga, tempat ini sungguh mirip dengan Hallstat!"

Semua orang yang berasal dari bumi dan pernah datang ke danau ini akan berdesis keheranan, "Astaga, tempat ini sungguh mirip dengan Hallstat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, ini bukan Hallstat yang terletak di negara Austria, walaupun kemiripannya nyaris tak dapat dibedakan. Tak heran, para imigran pelarian pura-pura mati dari bumi akan menyebut nama tempat ini dengan 'kembaran Hallstat'. Namun, danau yang memesona ini hanya salah satu titik dari begitu banyak tempat di dunia Morte-Orbis.

Pemandangan di danau yang dikelilingi bukit-bukit begitu menakjubkan. Rumah penduduk tertata dan berjejer di beberapa tempat di pinggir danau. Beberapa menempel dan tumpang tindih di atas pinggiran bukit, sehingga menciptakan pemandangan yang luar biasa indah dan memesona. Kabut tipis tampak merembes di puncak-puncak bukit.

Beberapa rumah terlihat seperti bangunan kastil tua yang megah. Angsa-angsa putih berenang elok di pinggir danau. Beberapa orang tampak duduk bersantai di kafe tepi danau menikmati pemandangan yang begitu menakjubkan, memotret, melukis dan menikmati hidangan kopi Lamborta dengan aroma yang tersebar ke udara, atau menghirup Quequitata, minuman coklat khas danau atau sekadar berjalan-jalan di sekitar tempat menikmati pemandangan.

Para pria dan wanita tua duduk di teras dengan kursi goyang saling mengobrol dan menimati keindahan danau. Saat ini, beberapa orang tampak berdiri dan berkerumun di salah satu sudut danau, seperti menunggu sesuatu. Dua gadis remaja berambut pirang dan cokelat asyik ngobrol di salah satu teras rumah yang halamannya menyentuh air danau. Mereka berdua juga seperti sedang menunggu sesuatu karena sedari tadi selalu memalingkan kepala ke tengah-tengah danau.

"Hei, coba lihat itu!" Seseorang berteriak. Beberapa menunjuk-nunjuk ke atas danau. Sebuah pemandangan yang tak lazim menyentak perhatian mereka.

Di udara, di atas danau tiba-tiba muncul seekor laba-laba yang berwarna-warni dan memiliki ukuran yang sangat besar. Binatang itu tiba-tiba meluncur ke bawah dengan seutas jaring putih keperakan dan terhenti di udara. Dengan gerakan yang cepat dan cekatan, laba-laba itu bergerak ke sana-kemari, lalu memutar dan membentuk sebuah jaring yang besar. Binatang itu tampak bertengger di salah satu sudut seperti sedang mengintai mangsa. Tidak lama kemudian, tetesan-tetesan embun tiba-tiba turun dan melekat di atas jaring, berkilauan tertimpa sinar matahari.

Tiba-tiba, di tengah-tengah danau itu terdengar suara ledakan kecil disertai bunyi zip dan pop keras seperti letusan senapan kecil dan seekor kuda putih bersayap dengan kereta di belakangnya muncul di atas langit, lalu turun perlahan hingga hampir menyentuh jaring.

Tiba-tiba, di tengah-tengah danau itu terdengar suara ledakan kecil disertai bunyi zip dan pop keras seperti letusan senapan kecil dan seekor kuda putih bersayap dengan kereta di belakangnya muncul di atas langit, lalu turun perlahan hingga hampir...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang