Bab 7: Salvator D' Albertis

246 31 29
                                    

"Pak Salvator," pria bertampang intelektual bernama Jordan Thomson berkata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak Salvator," pria bertampang intelektual bernama Jordan Thomson berkata. "Apakah Anda sudah mendengar, undian kamar 203 sudah dimenangkan?"

Seperti disambar petir, Pak Salvator D' Albertis terlonjak kaget dari tempat tidurnya. "Apa katamu!?"

Sudah seminggu ini, Salvator D' Albertis, ilmuan berusia pertengahan 40 tahun itu terbaring di Phoenix General Hospital yang terletak di bagian tengah dek 20, di sisi kanan di atas kapal The Eagle's Wings. Perlu istirahat sebentar, saran dokter, karena kelelahan bekerja. Dia adalah pemilik utama Kapal Pesiar The Eagle's Wings, pewaris keturunan ke tujuh langsung dari Elmendorf D'Albertis, ilmuan super genius yang menemukan rumus rahasia sekaligus pendiri Kapal The Eagle's Wings. Bersama dengan lima ilmuan lain, dia telah mengurusi kapal ini sejak tahun 2009 saat berusia 35 tahun.

Sosoknya lebih berkesan seperti seorang pengusaha berparas simpatik ketimbang ilmuan dengan rambut yang kecoklatan, kumis dan jenggot tipis, alis mata tegas, garis rambut widow peak.

Sosoknya lebih berkesan seperti seorang pengusaha berparas simpatik ketimbang ilmuan dengan rambut yang kecoklatan, kumis dan jenggot tipis, alis mata tegas, garis rambut widow peak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang pak, maaf, ayo berbaring kembali," kata Pak Jordan Thomson, wakil kepala sekolah The Eagle's Wings yang berkesempatan mengunjunginya hari ini. "Benar, seseorang telah memenangkan kamar ini kemarin. Akhirnya setelah ratusan tahun, kamar itu ada yang menempati."

"Luar biasa!" cetus Salvator, hampir tak percaya dengan berita yang baru didengarnya. "Mengapa tak seorangpun memberi tahu aku? Siapa dia? Aku sangat senang mendengarnya. Pastilah seseorang yang sangat hebat."

"Ah, cuma seorang remaja belasan tahun yang galau."

"Remaja belasan tahun? Di mana dia sekarang? Apakah dia bersekolah di Eagle's Wings juga?"

"Tidak."

"Sayang sekali," Pak Salvator tercenung, "kita harus mengupayakan supaya dia dapat bersekolah di sini. Seseorang yang bisa mememenangkan kamar tersebut, pasti memiliki sesuatu yang sangat istimewa."

"Kurasa, cuma kebetulan, Pak. Dia memenangkan trik sederhana menerbangkan pesawat kertas yang dapat menerobos ke dalam mulut botol."

"Selama ratusan tahun," kata Salvator D'Albertis sambil memicingkan matanya, "setiap orang sudah mencoba melakukan banyak trik untuk memenangkan kamar itu, sekarang muncul seorang pemenang, dan kau bilang itu cuma kebetulan?"

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang