Bab 44: Megan's Romance

10 2 0
                                    

Megan mengikuti Michael naik perahu dan keduanya berkayuh di tengah guyuran hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Megan mengikuti Michael naik perahu dan keduanya berkayuh di tengah guyuran hujan. Dari atas kapal kecil yang mereka tumpangi, Dennis, Denziel Serena dan Noah menjadi saksi ciuman pertama kedua remaja yang sedang jatuh cinta itu. Di atas perahu, di tengah danau dan hujan rintik, pemandangan yang mereka lihat tampak sangat memukau dan menakjubkan. Serena menundukkan kepala, terharu bercampur sedih. Noah menggenggam tangannya dengan erat.

Dennis dan Denziel saling bertukar pandang.

"Kurasa kau harus mengerahkan kekuatan jarak jauh fokus pikiranmu, Dennis," celetuk Denziel menyikut lengan Dennis. Di atas perahu sana, tampak Megan dan Michael yang sedang berdiri berdekatan.

"Ah, apa? Aku?" ujar Dennis menggigit bibir dan tersenyum jenaka. "Eh, aku tak mengerti apa yang sedang kulihat sekarang, Denziel. Aku kan masih kecil, lugu dan belum tahu apa-apa. Aku cuma sedang memperhatikan hujan yang jatuh di permukan danau."

"Bukan," kata Denziel terkikik. "Bukan itu maksudku. Jaga Megan dan Michael dengan kekuatan pikiranmu, aku takut perahu mereka terbalik."

Dennis mendengus menahan geli mendengar gurauan Denziel. Mereka kembali ke rumah menjelang tengah hari. Bu Naomi langsung mengajak anggota The Golden Arrow asli – yang masih tersisa delapan orang sejak Logan dan Jude pindah ke rumah lain – untuk bersantap siang. Pak Sebastian dan Nek Rosemary tampak ceria.

"Pak Sebastian," kata Dennis saat mereka sudah duduk di meja makan, "Maaf, saya baru menyadari bahwa pegasus-pegasus rupanya tinggal di desa ini."

Keluarga Pak Sebastian langsung bertukar pandang.

"Tidak apa-apa, Pak," kata Bu Naomi kepada Pak Sebastian. "Ceritakan saja. Anak-anak sudah terlanjur tahu."

"Begini," kata Pak Sebastian. "Pegasus-pegasus itu adalah sesuatu yang dianggap sangat sakral. Bisa dikatakan menjadi sebuah rahasia umum di desa ini. Bahkan, penduduk di sekitar desa ini pun tidak tahu-menahu tentang itu." Dia diam sebentar. "Kami sangat menyayangkan perbuatan Sean Filmore yang membocorkan keberadaan pegasus dan nyaris membuat binatang itu tewas. Tahukah kalian, pegasus-pegasus itu memiliki sejenis intelejensia dan selama ribuan tahun mereka telah 'meletakkan kepercayaan' penuh kepada Village of Endless Rain untuk mengetahui keberadaan mereka di sini – di hutan desa ini."

"Setiap tahun," timpal Bu Naomi, "pegasus-pegasus itu akan datang untuk mandi dan bersenang-senang di hutan. Mereka dipercaya sedang memulihkan kekuatan dan beberapa bahkan tinggal di hutan sini untuk jangka waktu yang lama karena merasa aman sebab penduduk desa ini telah menutup mulut mereka rapat-rapat tentang keberadaan mereka."

"Dengan adanya peristiwa penumbalan pegasus tempo hari," Bu Naomi meringis, "yang dilakukan oleh sebagian murid the Eagles' Wings dan dibantu oleh si berandal Sean Filmore, maka telah tersebar berita bahwa pegasus itu bersemayam di sini. Kami tidak tahu, apakah para pegasus itu akan memiliki keinginan untuk kembali ke desa ini lagi seperti biasanya."

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang