Bab 21: Noah dan Michael

12 2 0
                                    

Menjelang sore, Dennis dan kelompoknya berkumpul di ruang rekreasi yang terletak di luar kamar mereka di lantai dua.

"Benar-benar sial kita!" bisik Logan geram di telinga Jude. "Terjebak dalam kelompok Ikan Hiu terbang!"

"Tapi kau lebih parah dari mereka!" sergah Sidney Kimberly, mencela sikap Logan setelah dia tak sengaja mendengar perkataan anak itu.

Gadis berkacamata tebal itu memang sangat menyesal karena dulu turut mem-bully kelompok 'Ikan Hiu Terbang' dan bahkan sampai mengakibatkan kelompok Girlband mereka terpecah.

"Serena Drew dan Dennis Reeves sudah membuktikan, mereka mengukir prestasi besar yang mengharumkan nama sekolah kita," sengat Sidney. "Kau, aku dan yang lain bagaimana? Kita seharusnya merasa malu dengan perbuatan kita, Logan. Sekarang waktunya kita berpihak pada mereka, menebus kesalahan yang pernah kita perbuat dan kalau bisa, meniru mereka dalam menoreh sebuah prestasi!"

Logan dan Jude terdiam, wajah mereka langsung cemberut.

Setelah anak-anak mandi, Noah dan Michael naik ke atas membopong dua kotak kayu antik ke atas. Ekspresi wajah keduanya yang ramah membuat suasana menjadi cerah. Anak-anak segera mengerubungi kedua remaja yang usianya beberapa tahun di atas mereka.

"Ayo, silahkan dipilih pakaiannya, ya," pinta Michael tersenyum sambil membuka tutup peti antik.

Anak-anak mengerubuti ke dua kotak cokelat tempat menyimpan pakaian dan dalam waktu 30 menit penampilan mereka telah berubah menjadi seperti penduduk di desa ini.

Sekarang mereka benar-benar terlihat seperti pangeran dan putri remaja sebuah istana abad ke 18 di Locusta Originia – yang tampak begitu menawan. Kesempatan itu dipergunakan oleh Serena Drew untuk mengambil beberapa foto.

Rumah yang mereka tempati adalah milik suami istri – orang tua dari Noah dan Michael yang bernama Sebastian Walker dan Naomi Caroline Olivia. Ibu dari Bu Naomi, seorang nenek tua berwajah ramah juga tinggal di sini. Wanita tua itu gemar merajut di ruang tengah ditemani Garpu, seekor kucing menggemaskan yang sering meringkuk di bingkai jendela yang terbuka dan tampak seakan menikmati rintik-rintik hujan diluar jendela.

Pada malam harinya, ke 10 remaja itu menghadiri makan malam dan berkenalan dengan keluarga Pak Sebastian dan Bu Naomi. Mereka duduk bersama mengelilingi meja besar dengan hidangan yang tampak begitu lezat.

"Ini," kata Pak Sebastian sambil mengguncang tabung plastik kecil transparan di tangannya. "Bapak bagi kapsulnya untuk kalian semua. Satu orang dapat 1 tabung."

"Apa fungsi kapsul ini, Pak?" tanya Dennis penasaran.

"Setiap pengunjung yang datang ke kota ini disarankan untuk minum kapsul ini mengingat cuaca di desa ini sangat berbeda dengan yang ada di tempat lain," jelas Pak Sebastian. "Untuk mencegah terkena serangan berbagai penyakit. Ayo diminum sekarang, ya."

Serena mengambil gelasnya yang kosong.

"Sini," sela Noah yang kebetulan duduk di samping Serena. "Biar aku tambahkan minumannya."

Wajah Serena langsung merah padam. Megan terkikik kecil sambil menundukkan kepalanya. Serena menyikut lengan Megan.

"Megan," tiba-tiba terdengar suara di samping gadis pirang itu. Suara Michael rupanya. "Sini gelasnya. Suatu kehormatan bisa memberi pelayanan kepada tamu."

Deg! Hati Megan berdebar saat dia bertatapan mata dengan mata Michael yang biru. Giliran Serena yang terkikik kecil. Kedua gadis itu tiba-tiba merasa sangat spesial. Kedua pemuda tampan itu terlihat memiliki perhatian khusus kepada mereka. Mereka berdua begitu terkesan saat Noah dan Michael menuangkan minuman untuk mereka berdua dan berkeliling meja mengisi gelas-gelas kosong.

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang