Sehari setelah kembali dari kunjungan di kastil Exspiravito Zombra, Dennis Reeves dan seluruh pelajar kelas 1 Junior The Eagle's Wings tiba-tiba menemukan diri mereka bergelut kembali dalam liku-liku pelajaran sekolah. Kemegahan kapal pesiar The Eangle's Wings langsung berubah menjadi sebuah instansi pendidikan dan gedung sekolah di benak mereka. Kehidupan yang mereka jalani kembali berputar di sekitar ruang-ruang kelas, koridor sekolah, papan tulis, buku-buku, tugas-tugas sekolah, persis dengan semua sekolah di seluruh negeri yang bertengger di daratan.
Padahal, di semua sisi kapal itu – kecuali sekolah – para penumpang sedang keasyikan menikmati pemandangan memesona yang dilalui kapal dan semua acara fantastis yang disuguhkan setiap hari. Saat ini, hampir seluruh penumpang menunggu-nunggu persinggahan berikutnya, sebuah kota orisinal yang dihuni oleh para keturunan pelarian koboi Amerika di Locusta Originia.
Saat ini, kapal the Eagle's Wings baru saja melewati sebuah kota dan berlabuh di atas stadium sepak bola Oleada de Marineros yang megah. Para penumpang berbondong-bondong dan berdiri di tepi kapal menyaksikan lenggokan tarian 'Flying Eagle Over a Ship' – sebuah tarian penyambutan menakjubkan dan dipersembahkan oleh ribuan peserta yang membentuk formasi kapal dan burung elang.
Dari atas kapal ini, stadium sepak bola itu tampak dipenuhi ribuan penonton yang tengah menyaksikan pertandingan liga sepak bola antar negeri dan sekarang diselingi dengan tarian saat Kapal The Eagle's Wings merambat mendekati dan berhenti tepat di atas stadium.
Kota yang dikenal dengan nama The Navvy-Errante adalah kota pemuja Kapal Pesiar The Eagle's Wings. Kota ini memiliki nenek moyang dan keturunan orang-orang yang pertama kali menjelajahi lautan di Morte-Orbis. Secara kebetulan, Elmendorf D'Albertis pernah menghabiskan beberapa tahun semasa SMA di sini sehingga berkembang mitos yang menyebutkan bahwa pendiri Kapal Pesiar The Eagle's Wings itu terinspirasi untuk menciptakan kapal pesiar terbang saat dia berada di sini.
Itulah sebabnya, setiap kali Kapal The Eagle's Wings melewati kota ini, para penduduk yang telah dipilih akan melakukan respek dan penghormatan penyambutan luar biasa dengan melakukan tarian Kapal dan Burung Elang di stadium sepak bola di tengah-tengah kota.
Sorak-sorai dan lambaian tangan dari dalam stadium dan para penumpang kapal The Eagle's Wings membahana di udara. Suasana makin meriah saat figur Salvator D' Albertis muncul di layar lapangan dan memberi salam dan ucapan singkat, menyapa seluruh penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURA-PURA MATI
Fantasy(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Seorang remaja moody terbujuk untuk berpura-pura mati, memalsukan kematian dan melarikan diri ke sebuah dunia rahasia demi menyelamatkan sebuah keluarga yang dikasihi dan turut serta menyelamatkan sebuah kapal pesiar mi...