Dennis diam sebentar, sesuatu yang lain terlintas di benaknya. "Konsentrasi kita tidak boleh buyar, sebab jalan yang sebenarnya, tali tambang besi ini akan segera muncul kembali kalau konsentrasi kita terpecah dan pada saat itulah, kita harus tetap berjalan lurus, tidak boleh berbelok sedikitpun."
"Satu hal lagi, Dennis," sela Serena, "pada saat kita menelusuri jalan imajinasi itu, bagaimana kita tahu bahwa kita sudah sampai di ujung sana?"
"Aku perkirakan, akan memakan waktu sekitar 10 atau 15 menit untuk menelusuri tali tambang besi ini untuk tiba di seberang sana," kata Denziel. "Untuk mengetahui apakah kita sudah sampai, kita harus mengembalikan image jalan yang sebenarnya sebelum kita tiba di seberang sana."
"Benar," kata Dennis, "dan pada saat itulah, sepeda motor kita harus berjalan lurus, sesuai dengan rentangan tali tambang besi ini. Kita harus mampu mengatasi pikiran tergelincir saat jalan tali tambang besi ini muncul kembali."
Dengan perasaan campur-aduk, para remaja itu segera memutuskan untuk melakukan latihan, melaju di atas sepeda motor dengan arah lurus di atas padang rumput dan sesaat kemudian kembali berkumpul, membentuk lingkaran.
"Siapa yang mau berangkat duluan?" tanya Megan mengarahkan pandangannya ke wajah teman-teman. Wajah gadis itu terlihat pucat pasi menahan kecemasan yang bergejolak di pikirannya.
Semua kepala menoleh ke arah Logan.
"T-tidak," kata Logan, ngeri, menggerakkan tangannya di dada. "J-jangan aku duluan, aku..."
"Masing-masing bersiap di depan tali tambang itu sekarang," sela Dennis memotong. Dia khawatir, perasaan malu yang bergejolak di kepala Logan dapat membuat anak itu menjadi kehilangan kekuatan konsentrasinya. "Kita kerahkan konsentrasi untuk menghadirkan image jalan imajinasi itu secara bersama-sama, dan siapa yang sudah siap, bisa berangkat duluan."
Logan menatap Dennis dengan pancaran mata terima kasih.
Sepeda motor mereka segera bergerak ke arah masing-masing tali tambang besi yang merentang, dengan posisi dari kiri ke kanan: Justin, Albert, Serena, Dennis, Megan, Logan dan Denziel. Mereka berhenti tepat di depan tali tambang besi itu dan segera mengerahkan kekuatan konsentrasi di dalam pikiran masing-masing.
Satu menit berlalu, jalan imajinasi telah hadir di hadapan Dennis dan sepeda motornya tampak mulai melaju secara perlahan menelusuri tali tambang itu. Perasaan luar biasa mencekam merasuki pikiran ke enam remaja lain yang yang saat itu belum bergerak, melihat adegan saat roda sepeda motor Dennis menelusuri jalan tali tambang besi. Di sisi lain, pemandangan itu membuat mereka merasa lega, bahwa mereka juga bisa menelusuri tali tambang besi itu dan tidak terjatuh seperti Dennis. Sesaat kemudian, satu persatu, sepeda motor mereka bergerak menelusuri ke tujuh rentangan tali besi yang mematikan itu.
Dengan konsentrasi penuh, ketujuh remaja itu berusaha agar jalan imajinasi yang ada di hadapan mereka tetap berada di sana, jangan sampai tergeser dengan jalan tali tambang besi. Detik-detik penuh ketegangan seakan-akan merayap di udara, mencekam suasana jurang menganga yang siap melahap tubuh ketujuh remaja The Eagle's Wings Squad itu bulat-bulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURA-PURA MATI
Fantasy(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Seorang remaja moody terbujuk untuk berpura-pura mati, memalsukan kematian dan melarikan diri ke sebuah dunia rahasia demi menyelamatkan sebuah keluarga yang dikasihi dan turut serta menyelamatkan sebuah kapal pesiar mi...