Bab 11: Shadow Winterspring

9 2 0
                                    

Seruan teriakan nama Dennis oleh para wartawan itu cukup menghibur setelah belakangan kepala mereka 'mumet' mendengar teriakan-teriakan ikan hiu terbang yang membosankan di sekolah. Para pengawal melakukan tugasnya dengan baik setelah para wartawan itu tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti bertanya. Beberapa penduduk makin banyak berkerumun, mengagumi Bullet7000 dan Pak Salvator sambil berteriak-teriak dan berusaha menerobos meminta tanda tangannya.

"Ayo, Stan," tukas Pak Salvator. "Tancap gas! Sesak napasku dibuat para wartawan itu."

Mobil mereka bergerak.

"Waktunya masih lama," kata Pak Salvator. "Sekarang baru jam 1.00 lewat. Kita cari tempat untuk makan siang dulu di tengah-tengah perjalanan."

Dahulu, Dennis mengira seluruh Morte-Orbis mirip kota-kota tua di Eropa dan sekarang pendapat itu telah berubah. Inilah kota Science Fiction yang sesungguhnya. Mereka melewati banyak gedung-gedung yang didesain dan terlihat sangat artistik, unik, canggih dan memesona. Mobil terus melaju menyusuri jalan dan sesaat kemudian berhenti.

"Kita akan makan siang di sana," kata Pak Salvator menunjuk tangan.

Mereka memperhatikan kapsul-kapsul yang tergantung di udara yang disangga oleh sejenis tongkat-tongkat beton. Saat berjalan mendekat, para pelayan segera menyambut.

"Astaga, Pak Salvator!" seorang pria bertampang ramah dan simpatik, manajer restoran menyapa dan kelihatannya sudah saling kenal. "Apa kabar, Pak? Anda tidak memberi tahu saya bahwa Anda akan datang hari ini. Ini benar-benar sebuah kejutan!"

Mereka memasuki sebuh kapsul yang telah didesain seperti ruangan restoran super mewah, berdinding kaca di beberapa tempat. Para petugas melangkah masuk. Kapsul itu segera bergerak menyusuri tiang, naik sampai ke atas, lalu kembali bergerak ke samping dan kemudian menurun dengan tali baja yang menjulur.

"Nasib kita selalu terapung di udara," seloroh Denziel gembira. Megan, Serena dan Dennis berkali-kali berseru Yes!Yes! Kegirangan dengan pengalaman yang sedang mereka alami sekarang. Mereka memperhatikan ada banyak kapsul-kapsul lain yang bergantungan di sekitar, di mana terlihat orang-orang yang sedang asyik bersantap siang.

"Hei, coba lihat, kapal tercinta kita ada di sebelah sana!" pekik Megan berdiri di samping kaca. Yang lain terlihat mengagumi sofa-sofa keren yang terletak di sudut ruangan.

Hamparan pemandangan kota dari tempat ini sangat memukau. Beberapa pelayan yang bertugas di dalam kapsul itu segera menyajikan hidangan. Sayup-sayup terdengar bunyi suara musik mengiringi.

"Aku bisa tidak mengunyah selama seminggu setelah ini, Pak Salvator," ujar Serena berseloroh saat memperhatikan segala jenis hidangan yang tersebar dan membeludak di atas meja. Pak Salvator tertawa.

"Kalian harus makan sebanyak mungkin, ya," kata Pak Salvator nyengir. "Di sini berlaku istilah Say No To Diet, lho."

"Benar, Pak," kata Denziel, cengengesan. "Orang yang sedang diet pun pasti akan melepaskan pantangannya di sini."

"Iya, sikat semua ya, Say No To Formal Atmostphere juga," kata Pak Salvator. "Yang malu-malu nanti kelaparan sendiri."

Anak-anak tertawa. Sekarang mereka sudah duduk mengelilingi meja.

"Mari kita toast!" seru Pak Salvator, menyorongkan gelas. Anak-anak mengikuti. "Untuk merayakan keberhasilan Dennis Reeves dalam menyelamatkan Bu Cynthia dan Nicky yang sebentar lagi akan tiba di sini. Dan untuk kalian berempat yang sedang berjuang menggapai masa depan yang gemilang!"

Gelas-gelas bertemu dan berdenting. Suasana di dalam kapsul itu menjadi begitu meriah dan ceria dengan obrolan. Dennis sangat terharu, nyaris meneteskan air mata dan mengucapkan terima kasih untuk semua.

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang