"Kita tidak tahu, Pak," ujar Bu Joanne Dawson getir, "apa yang terjadi dengan anak itu sampai dia berumur tujuh tahun ketika dia ditinggal oleh kedua orang tuanya di Pulau Bali – Locusta Originia." Bu Dawson menghela napas dalam. "Entah apa yang sudah dialaminya, hidup dengan kedua penjahat, teroris Locusta Originia yang sangat berbahaya."
"Apa ada data tentang kehidupan anak itu sebelum dia tinggal dengan keluarga Dokter Harris, Bu?" tanya Pak Salvator.
"Saya sudah berbicara dengan Bu Evita – psikiater sekolah kita, Pak," sahut Bu Dawson. "Dalam salah satu keterangan Rivaldy, anak Pak Dokter itu menyebutkan bahwa Ayah Dennis pernah memaksa Dennis kecil untuk membunuh seekor anjing dengan sebuah pistol."
Pak Salvator terperanjat. Semua penyayang binatang pasti akan menjerit histeris dan berdemonstrasi melakukan protes mendengar cerita Bu Dawson.
"Ketika Dennis pingsan," kata Bu Dawson berusaha mengingat, "eh, apa istilah anak itu, oh ya, pura-pura mati di Pantai Kuta Bali, kedua orang tuanya melemparkan tubuh Dennis ke dalam laut."
"Melemparkan tubuh anaknya ke dalam laut!?" Pak Salvator terbelalak.
Bu Dawson menganggukkan kepala getir.
Pak Salvator memijit keningnya. "Kita tidak tahu apa lagi yang terjadi padanya, mungkin saja ada banyak bentuk kekerasan lain yang telah dia alami. Jadi wajar saja Bu kalau dia berhalusinasi atau sejenisnya. Tapi saya sangat yakin, apa yang dilihatnya bukan halusinasi."
"Jadi bagaimana dengan keamanan Dennis, Pak?" tanya Bu Dawson.
"Pihak pemerintah lepas tangan," jelas Pak salvator terdengar sedikit menggerutu. "Jadi saya sendiri telah memutuskan untuk memberi penjagaan keamanan terhadap Dennis. Saya telah berbicara dengan beberapa agen rahasia kapal ini. Beberapa dari mereka nanti akan berseliweran di sekolah kita untuk menjaga Dennis dan saat dia berada di luar sekolah."
"Ah, Baik, Pak," kata Bu Joanne. "Lega sekali saya mendengarnya. Kita tidak tahu, mungkin saja para pemburu Dennis Reeves itu menyusup di kapal ini."
Beberapa saat kemudian, salah satu dari wakil kepala sekolah, Pak Cooper Wilkins masuk dan menyampaikan bahwa Dennis dan teman-temannya meminta untuk bertemu.
"Silahkan masuk Dennis, Denziel, Serena dan Megan," ujar Bu Dawson beberapa saat kemudian.
Keempat remaja itu melangkah ke dalam. Mata Dennis menangkap figur Pak Salvartor D'Albertis yang saat itu sedang duduk di sofa. Astaga, dia sangat cocok untuk jadi ayahku. Cool sekali kalau punya Ayah seperti ini!
Memang, Pak Salvator D' Albertis tampak sangat keren dengan pakaian dan penampilannya yang mentereng dan berkelas. Dia kelihatan lebih muda dari usianya yang sebenarnya. Dulu Dennis pernah melihat foto-foto Pak Salvator D'Albertis ketika masih remaja yang dipajang di ruangannya di kapal ini. Dennis sampai-sampai berharap semoga nanti kalau dia sudah agak besar bisa setampan Pak Salvator muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURA-PURA MATI
Fantasía(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Seorang remaja moody terbujuk untuk berpura-pura mati, memalsukan kematian dan melarikan diri ke sebuah dunia rahasia demi menyelamatkan sebuah keluarga yang dikasihi dan turut serta menyelamatkan sebuah kapal pesiar mi...