Mr. Crazy. 13

13.6K 693 39
                                    

Tandai typo sobat❤
______

"Un-untuk apa?"

Mendadak Adel menjadi gadis gagap yang dipaksa bersuara, belum lagi raut panik menghias wajah bantalnya, oh—jangan lupakan pernyataan Aksa seperti bom nuklir yang meledak di depan wajah, instantly surprised.

Aksa bicara apa, sih? Dumel Adel. Sejak kemarin omongan Aksa tidak di filter sama sekali, selalu bikin Adel spot jantung.

"Kamu jangan aneh-aneh, deh." cebiknya setelah keterkejutan Adel berkurang.

Adel meneguk susu putih dengan cepat guna membasahi tenggorokan yang kering karena kalimat Aksa tadi. Geez...!

"Hm——Do I need to answer the reason?" balasnya santai.

Jawaban Aksa yang terlampau santai membuat Adel gemas setengah mati. Bisa-bisanya dia santai seperti itu sedangkan Adel sudah seperti pidana yang divonis mati.

"Of course!"

Boleh nggak Adel cekik Aksa? Nyebelin banget dia!

"If I don't want to?" tanya Aksa dengan nada mengejek dan wajah tengil luar biasa.

Wajah Aksa tampak datar seakan raut cemas Adel tidak berarti apa-apa. Dia menengadah dan memainkan sendok di kuah sop sesekali menyesapnya. Lidah Aksa beradu dengan benda berwarna silver itu.

"Itu tidak penting, Adelia," balas Aksa rendah.

"Nyebelin!"

Aksa tersenyum karena Adel merajuk di depannya. Aksa tahu kalau gadis itu penasaran tapi—

"Aku perlu tahu alasan kamu, Aksa!" kata Adel penuh penekanan.

Tatapan Adel menyorot tanda dia ingin segera Aksa menjawab pertanyaannya. Bukankah Aksa tadi mengajaknya? Itu artinya Adel juga harus tahu dong apa alasan pria gay itu?

"Kamu akan pingsan kalau saya cerita sekarang," tutur Aksa kembali menunduk dan menikmati breakfast mereka, tidak perduli dengan wajah penasaran Adel yang sudah di ambang batas.

"Kenapa aku harus pingsan?"

Aksa tak lagi menjawab membuat bibir gadis itu maju ke depan.

Adel menghela nafas dengan ide Aksa yang tidak masuk akal sama sekali.

Apa katanya tadi? Lain waktu akan membawanya bertemu mereka? Itu artinya Adel akan bertemu sama orang tua Aksa yang notebene beliau adalah orang-orang yang di segani?

For what? Apa Aksa akan mengoper Adel dan menyuruhnya tinggal di kediaman orang tuanya? Hope not.

Adel memang tidak pernah tahu seperti apa rupa beliau-beliau, Adel hanya pernah melihat sekilas di siaran tv dan beberapa majalah yang tergeletak di meja dapur restoran.

Tampan, cantik, itulah deskripsi orang tua Aksa yang entah siapa namanya, Adel tidak ingat karena dia sendiri hanya melihat beberapa kali.

Sangat terlihat kalau mereka orang berada, namun penampilan mereka tampak biasa dan sederhana, tidak menonjolkan bahwa mereka dari kalangan orang kaya.

But—— Adel tahu pakaian yang mereka kenakan memiliki harga fantastis meski terlihat biasa saja, value mereka terletak pada kualitas bukan pada kemewahan.

Sederhana tapi mahal, sepertinya itu prinsip keluarga Aksa dalam memandang semua hal. Termasuk Aksa.

Sejenak Adel mengamati Aksa yang kembali menikmati breakfast mereka, dia tampak lahap sekali se akan-akan makanan itu adalah sesuatu yang sangat lezat padahal itu hanya semangkuk sop yang Adel masak setengah matang.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang