Mr. Crazy. 44

7.7K 544 173
                                    

Happy reading❤
Happy 3 k yaa*-*
____

Rubi tercengang melihat sosok pria yang berdiri dengan senyum tipis didepan pintu. Kepala Rubi celingukan, beliau sendiri?

Beliau ... beliau tidak salah datang kemari?

"Bapak Saka?"

Tak urung kedatangan beliau membuat Rubi heran setengah mati.

Untuk apa beliau datang kemari? Dan dari mana beliau tahu tempat ini?

Apa beliau datang untuk memarahi Adel?

Apa beliau datang untuk menyakiti Adel?

Apa kata-kata pak bos minggu lalu masih kurang?

"Rubi, apa kabar?" tanya Saka seraya tersenyum kecil. Diluar dugaan, justru beliau menyapa dengan nada ramah dan juga wajah yang sangat bersahabat.

Sejenak Rubi masih diam dengan tatapan bingung luar biasa.

"Saya, baik, Pak," balasnya pendek, terdengar sedikit ketus.

"Syukurlah."

Hening beberapa saat. Saka mengedarkan pandangan pada sekeliling kontrakan yang terbilang kecil ini. Tidak ada kesan mewah di sana namun cukup layak untuk ditempati.

"Adel ada didalam?"

Pertanyaan tiba-tiba itu tidak langsung Rubi jawab, dia memicingkan mata pada beliau lalu cepat-cepat mendorong sedikit pintu hingga ruang untuk pria itu masuk lebih sedikit, untuk apa dia bertanya Adel?

Apa ini ada sangkut pautnya dengan pak bos? Atau ... mungkinkah pak bos meminta papanya untuk membawa Adel pulang dan pak bos akan memperbaiki hubungan mereka?

"Kenapa bapak tanya-tanya Adel?!"

"Apak pak bos menyuruh bapak yang datang kesini?" tatapan Rubi berubah semakin tajam.

"Apa anak bapak itu masih kurang menyakiti Adel? Atau mungkin bapak masih ingin ikut mencaci maki sahabat saya?!" ucapnya semakin meledak di depan pria yang masih berdiam diri tersebut.

Persetan dengan sopan santun, Rubi tidak perduli meski didepannya ini adalah seorang atasan atau bahkan seorang yang berkuasa pula.

Rubi sudah cukup diam beberapa hari ini, tapi tidak untuk sekarang, ia akan mencerca siapapun yang membuat sahabat seperti sekarang.

Dia tidak akan membiarkan orang-orang menyakiti Adel lagi, sudah cukup! Dia akan melawan siapapun yang mengusik hidup sahabatnya. Saat ini harga diri Adel yang lebih penting.

"Apa pak bos juga meminta bapak untuk membawa Adel?" mata Rubi semakin memicing tajam, bahkan di tak segan-segan menudingkan jari didepan wajah Saka yang masih tersenyum seolah tindakan Rubi benar.

"Jangan harap!"

Enak saja itu laki-laki, sampai kapanpun Rubi tidak akan membiarkan pak bos membawa Adel begitu saja, tidak akan!

Laki-laki itu sudah menyakiti Adel sampai-sampai Adel merasa tak percaya diri dan mengundurkan diri dari restoran.

Karena laki-laki itu Rubi harus melihat Adel menangis sepanjang malam.

Dan karena laki-laki itu Rubi melihat betapa terlukanya Adel, diberi janji-janji manis lalu di campakkan begitu saja.

Hanya orang tolol yang melepaskan gadis sebaik Adel ini dan ... Sekarang orang tolol itu adalah seorang Areksa Adiyaksa. Laki-laki yang berwawasan luas tapi nol dalam menghargai wanita dan nol dalam menghargai ke sesama manusia.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang