Mr. Crazy. 29

10K 503 78
                                    

Tandai typo❤
_____

Satu minggu kemudian.

Baiklah, patahkan sebutan simpanan, bangkai, kekasih gelap, pelampiasan dan wanita murahan Mr. Aksa seperti yang para staff Hilton gosipkan tempo lalu.

Satu kata, Aksa tidak suka menyebut Adelia dengan panggilan rendah itu.

Baginya Adel bukan wanita murahan apalagi wanita simpanan, dia sendiri yang menginginkan hubungan ini terjalin dan Adel adalah wanita baik-baik.

Adel sadar dari lamunan kecil kala netranya bergulir pada jam yang menunjukkan angka 5:39.

Itu artinya mereka harus bangun dan segera berkemas untuk bekerja tapi ——That does not apply to Adelia at this time.

How is not it?

Adel sudah terjaga satu jam yang lalu, itu artinya saat jarum jam berada di angka 6:39 tapi terpaksa Adel masih merebahkan tubuhnya di kasur lembut Aksa.

"Kita akan terlambat kalau seperti ini terus." itu bukan ajakan melainkan sebuah gerutuan setelah kalimat yang sejak tadi berlalu tanpa jawaban.

Sudah nyaris 30 menit Adel merengek meminta di lepaskan tapi sayangnya pria yang terlalu seksi itu masih nyaman meringkuk dengan posisi tubuh memeluk Adel.

Tidak ada jawaban, Aksa kembali terlelap seolah tengah berada dia antara musim dingin dan hujan yang mengharuskannya agar tetap bergulung dalam selimut.

"Aksa!"

Masih tidak ada jawaban.

Pria itu semakin merengkuh tubuh Adel dan semakin dalam menyusupkan kepala ke dadanya.

Jika sedari tadi Adel membangunkan Aksa dengan suara lembut dan usapan-usapan sayang, itu tidak berlaku untuk sekarang.

Gadis itu sudah nyaris kehabisan kesabaran. Ck, Adel baru tahu kalau Aksa ini tipikal orang yang susah bangun. Maybe!

"Ya Tuhan, Aksa ... kita benar-benar terlambat," erangnya benar-benar frustasi.

Adel menarik wajah Aksa dengan sebelah tangan hingga kepalanya sedikit menengadah tapi kedua mata dengan alis tebal yang nyaris setebal bulu ulat hitam itu terpejam erat.

Aksa seperti tidak terusik dengan ulah tangan nakal Adel yang terus mengusap wajah, rambut dan tepukan bahu juga omelan yang bisa memekakkan telinga.

"Dasar kebo!"

Sial!

Ini bukan hanya perkara terlambat bekerja tapi juga tentang lengan Adel yang nyaris mati rasa, hampir semalaman pria mesum itu memeluk tubuhnya, tidur telungkup dengan seenak jidat di dada Adel.

Satu minggu berlalu dari insiden aksi gigit menggigit Aksa yang berakhir menimbulkan kiss mark di leher hingga Adel di serbu ratusan pertanyaan Rubi, Aksa mengusulkan ide yang membuat bibir Adel menganga, tidak masuk akal sama sekali.

Bagaimana tidak?!

Setiap malam pria itu selalu menyusup kedalam kamar Adel  setelah pulang kerja dan tidur di sana tentunya setelah membersihkan diri.

Atau——pria itu berubah menjadi maling dengan membopong tubuh Adel ke dalam kamar pria itu sendiri hingga saat pagi menjelang apartemen mereka akan dipenuhi pekikan protes dan tawa Aksa.

Tak tanggung-tanggung, Aksa yang biasanya tidak suka berbagi tempat tidur atau keadaan sempit sekarang lebih suka berdekatan dengan gadis itu, bila tidak menemukan Adel didalam kamarnya, maka Aksa yang menghampiri Adel, merengkuh tubuh mungil tersebut semalaman.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang