Mr. Crazy. 47

10.7K 637 86
                                    

Tandai typo❤
___

Dua minggu berlalu berlalu begitu cepat dan keadaan Adelia jauh lebih baik meski gadis itu tak seperti sebelumnya.

Adelia masih tersenyum tapi secuil luka masih terlihat dari sorot matanya.

Adelia masih sering bercanda gurau namun siapa pun tahu itu hanyalah kamuflase untuk menutupi betapa sakit menjadi dirinya, dia hanya berusaha menutupi diri untuk terlihat baik-baik saja, berusaha tenang meski begitu berat hari-hari yang dia jalani.

Adelia tak punya pilihan lain selain berusaha tegar dan menerima semua masalah yang datang bertubi-tubi, dia berusaha menerima kenyataan bahwa dia——dan Aksa benar-benar tidak bisa bersama.

Awalnya Adelia masih memiliki harapan, berharap suatu saat mereka masih bersama dan takdir kembali berpihak padanya, Tuhan berbaik hati dan mendengar do'a-do'anya.

Tapi apa? Lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan, ia harus menekan dadanya setiap kali mengingat bahwa mereka adalah saudara, saudara yang sampai kapanpun tidak bisa memiliki hubungan lebih.

Jauh dalam lubuk hatinya, Adel teramat merindukan pria itu, pria yang setahun ini mengisi hari-harinya.

Pria yang setahun ini memenuhi semua kebutuhannya tanpa terkecuali.

Tell me!

Apakah Aksa juga merasakan apa yang aku rasakan?

Apa Aksa juga merindukanku seperti aku merindukannya?

Apa Aksa tidak merasa bersalah setelah membuatku menangis?

Apa Aksa tidak punya niat untuk sekedar meminta maaf?

Demi apapun! Pria itu memang berhati batu! Bagaimana tidak? Ini nyaris sebulan tapi Aksa berlagak seolah-olah dia tidak melakukan kesalahan apapun.

Dia berlagak seolah tidak pernah mengenal Adelia, melupakan fakta bahwa dia pernah membuat Adelia menangis dengan kalimat-kalimat kasar yang tak sepantasnya Aksa ucapkan!

"Dih, emang dia siapa?! Berani sekali bikin aku kayak gini!" gumamnya sebal.

"Awas saja! Aku tidak akan memaafkannya meski dia sampai berlutut sekalipun."

"Biar nangis darah sekalipun aku tidak akan pernah memaafkanmu bajingan! Dasar pria jahat!"

Tapi ——mana mungkin Aksa melakukan itu? Jangankan sampai berlutut, Adel yakin Aksa tidak meminta maaf atas apa yang di lakukan.

Sialan!

Ok, tenang Adelia, kamu kuat! Kamu cantik! Jangan terus terusan menangisi pria tak punya hati itu!

Adelia menggigit bibir, gerakan tangannya berhenti kala mengingat kejadian akhir-akhir ini.

Aksa——Adelia saudara, dia harus bersikap seperti apa setelah ini? Dia harus bagaimana? Apa Adel harus berubah menjadi adik yang baik? Apa Adel juga harus bersikap layaknya saudara?

Demi Tuhan! bagaimana mungkin Adelia melakukan hal itu sementara dia masih memiliki perasaan meskipun kini perasaan itu sudah berbeda.

"Ya Tuhan! Kenapa semuanya menjadi rumit begini?!"

Bagaimana hidupnya setelah ini? Apa yang harus Adel lakukan? Apa Adel harus menerima kedatangan mereka? Apa Adel harus mengakui tentang keberadaan ayahnya?

Tidak! Adelia belum siap, dan ... sepertinya sampai kapanpun Adelia tidak akan pernah siap.

Mungkin, pergi dari kota ini dan memulai kehidupan yang baru, nama baru, identitas baru dan memulai hal-hal baru adalah pilihan yang tepat.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang