Mr. Crazy. 45

7.3K 533 94
                                    

Tandai typo❤
____

Saka mematung melihat tatapan benci Adel yang berurai air mata. Pria itu tidak berani bergerak meski sudah diusir berkali-kali. Saka masih di sana, menyaksikan bagaimana tubuh lemah itu tergolek tak berdaya.

Tak jauh berbeda dengan Saka, Adel terkulai di sofa dengan isak tangis yang begitu pilu, keadaan mereka sama-sama kacau, sama-sama menangis dan terluka.

Namun, siapapun tahu bahwa disini, Adelia lah yang paling terluka, fakta baru bahwa pria itu --Saka adalah ayahnya membuat Adel tidak bisa berpikir jernih.

Dia seperti dipaksa bangun dari tidur panjang yang mengerikan.

Kenapa? Kenapa pria itu hadir saat Adelia ingin melupakan masa-masa kelamnya?

Kenapa? Kenapa dia baru datang sekarang?!

Mengapa Tuhan selalu mengujinya dengan cobaan yang bahkan Adelia sendiri tidak yakin dia bisa melalui itu semua!

Semuanya terlalu tiba-tiba, Adel tidak siap dan sampai kapanpun dia tidak akan pernah siap!

Baginya pria itu sudah mati! Tidak ada celah untuk memberinya maaf! Tidak! Adel tidak akan pernah memaafkan sosok yang telah menelantarkannya seorang diri di dunia yang kejam ini!

"Adelia."

Apa yang bisa Saka lakukan sekarang?

Merengkuh Adel?

Memberinya perlindungan yang seharusnya dia berikan sejak dulu?

Apa yang harus Saka lakukan?

Menjelaskan semuanya? Disaat Adel down begini? Tidak, ini bukan waktu yang tepat, Adel akan semakin membencinya jika Saka melakukan itu dan dia tidak mau Adel semakin membencinya.

Sudah cukup, semuanya sudah cukup. Dia sudah cukup tersiksa. Untuk sekarang ... apakah dia boleh egois? Apakah dia boleh mementingkan dirinya sendiri?

Saka hanya ingin memeluk tubuh rapuh itu. Pelukan yang seharusnya dia lakukan ketika bayi merah itu lahir ke dunia.

Harusnya Saka memberi kehangatan untuk bayi merah yang menangis di pagi buta, melindungi dan menenangkan sebagai mana yang biasa Ayah lakukan untuk bayi kecilnya.

"Maafkan Ayah, Nak ...."

Serak suara itu adalah bukti bahwa dia benar-benar terluka menyesali semuanya.

Wajah sembab itu adalah sebagian bukti bahwa selama ini dia mengemban penyesalan dan rasa bersalah yang selalu menghantui.

Saka juga terluka, sama halnya dengan Runa.

Saka juga tersiksa, sama halnya dengan Runa.

Saka juga kecewa, sama halnya dengan Runa.

Tuhan ... sekarang apakah boleh dia memeluk putrinya? Mencium kakinya sebagai tebusan dosa-dosanya meski itu tidak sebanding dengan apa yang dia lakukan.

Saka hanya ingin memberinya kehangatan sebagai mana yang Ayah lakukan pada putri kecilnya.

Saka hanya ingin memberi tahu Adel, ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa dia sangat mencintainya, dia mencintai putrinya meski dia sendiri yang membuat putrinya. terluka.

Saka tidak akan melawan apapun yang Adel lakukan.

Dia sendiri yang membuat Adel tak mengenali sosoknya.

Dia sendiri yang membuat Adel berpikir bahwa dia tidak pernah mencintainya.

Dan, dia sendiri yang membuat Adel tak mengharapkan sosok Ayah dalam hidupnya.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang