Mr. Crazy. 15

13.3K 677 34
                                    

Tandai typo sobat❤
_____

"Perlu saya ikut ke dalam?" tawar Aksa sebelum Adel turun dari mobil.

Saat ini mereka ada di area kos-san Adel—setelah janji Aksa akan menjemput motor bebek Adel tempo lalu.

Aksa memarkirkan mobilnya di pelataran kos Adel yang memang cukup rame mengingat sekarang sudah sangat siang dan beberapa penghuni masih melakukan aktivitas di luar ruangan.

"Tidak perlu," balas Adel lirih, seraya menunduk, meremas kedua tangannya yang basah.

Gadis itu masih malu, sangat! Ucapan Aksa beberapa menit yang lalu membuat tubuhnya kaku, belum lagi sentuhan fisik mereka yang membuat jantungnya berhenti berdetak.

"Eum—barangnya juga tidak banyak, kok," tambah Adel lagi.

Jelas itu bukan jawaban yang tepat, sejujurnya barang-barang Adel cukup banyak di dalam sana dan Adel butuh teman untuk memasukkan bajunya ke dalam tas.

Tapi dia memilih melakukannya seorang diri, menolak tawaran Aksa mentah-mentah, Adel tidak mau berdekatan dengan pria itu untuk sekarang, Aksa sangat bahaya ternyata.

Adel is unable to adjacent to the man.

"Yakin?" tanya Aksa lagi setengah memancing Adel untuk melihat kearahnya tapi sayangnya gadis itu masih setia dengan posisinya.

Aksa menghela nafas, mereka sudah sepuluh menit didalam mobil tapi—no one acts first. Diam dengan keheningan yang menyelimuti.

Apalagi Adel hanya diam dan tak bergerak sama sekali, gadis itu menunduk dan enggan menatapnya. Hanya menggangguk, menggeleng, menjawab dengan kalimat "iya" dan "tidak".

Sikap Adel cukup mengganggu namun juga mengundang senyum geli pada bibir Aksa.

Cara Adel menolak bantuan dan menggeleng cepat dengan mata membulat tampak lucu.

Ekspresi yang dia tunjukkan membuat Aksa mengulum bibir, membuang wajah kesamping, menyembunyikan senyuman kemudian kembali menatap Adel dengan lekat.

Charming, itulah definisi Adel dimata Aksa, cantik, apalagi dengan jarak sedekat ini.

Aksa jadi bisa melihat keseluruhan wajah gadis itu, dan Freckles di wajah Adel semakin membuatnya tampak menarik dan——Aksa baru menyadari bahwa di ujung cuping hidung Adel ada titik hitam, tahi lalat namun tidak timbul, hanya menempel.

In addition, Adel is getting looked beautiful and sweety.

"Yakin tidak mau saya antar?" tanya Aksa sekali lagi setelah mengendalikan dirinya. Aksa mengamati orang yang berlalu lalang di sekitar mobilnya.

"I-iya, yakin, kok."

"Baiklah."

Adel melirik sebentar pada Aksa yang juga menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Sadar kalau sejak tadi pria itu menatapnya, Adel buru-buru membuang pandangan dan berdeham sekali, membasahi bibirnya.

Pandangan Aksa membuat tubuhnya meremang. Ingat Adel! Jangan sampai jatuh cinta padanya! Tekan Adel lagi, kalimat itu sudah seperti mantra yang selalu Adel rapalkan setiap saat.

Adel menegakkan tubuh, merapikan rambut yang helaiannya menjuntai ke depan. Adel meraba jepitan bunga yang dia beli di VictoryStore kemarin. Menyematkan lagi supaya tidak jatuh.

"Ya sudah aku tu——"

Kalimat Adel terjeda, bukan karena dia kehabisan kalimat tapi karena tubuh Aksa yang tiba-tiba condong ke arahnya.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang