Mr. Crazy [ END ]

Mr. Crazy. 38

Tandai typo❤
____

Hubungan Adelia dan Aksa sudah tersebar seantero Hilton, banyak yang membicarakan hubungan mereka yang tengah panas-panasnya menjadi perbincangan para staf.

Mulai dari berita positif sampai negatif pun mulai berseliweran dimana-dimana, rumor mengatakan bahwa Adel hanya menumpang hidup dan mengincar harta Aksa saja.

Namun ——berita itu ditepis oleh Aksa yang langsung bertindak untuk membungkam mulut orang-orang yang berani menyebar berita sampah seperti itu.

Hingga akhirnya tiga hari kemudian semua berita sampah itu hilang tanpa sisa, keadaan kembali baik dan tak ada lagi yang berani menyebar berita yang tidak sesuai dengan realita.

Adel sempat terguncang, bahkan gadis itu sampai tidak masuk kerja selama berita tentang dirinya beredar di mana-mana.

Namun, berkat dukungan Bunda yang saat itu  langsung datang ke apartemen, memberi support dan menemani selama Aksa bekerja, semuanya kembali baik-baik saja.

Dan ——sekarang dia bisa menjalani hari-harinya seperti biasa. Bekerja seperti biasa, tidak menghiraukan tatapan aneh para staf yang memandang rendah kearahnya.

After again, why Adelia must be afraid? She's does not do anything bad, she's just a relationship, that's all.

What's wrong?

Tak ada yang perlu Adel khawatirkan selama dia tidak melakukan kesalahan, hubungannya dengan Aksa murni kemauan mereka sendiri, bukan hanya dari sebelah pihak.

Dan gadis itu juga lega karena selama dia tidak masuk, ada berita baru yaitu tentang pengeluaran Jesika yang dipecat secara tidak terhormat.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan kekasih tampannya itu?

Alih-alih memberi kesempatan, justru Aksa langsung mengeluarkan Jesika tepat sehari setelah acara malam itu, malam dimana Adel yang mendapat tatapan mencemoh dari beberapa tamu undangan.

Adel ingin protes tapi dia tidak punya keberanian, dia tahu, Aksa hanya berusaha melindungi dan membuatnya nyaman, jadi ——she's let the man do anything during excessive.

Dan pemecatan itu mengundang syukur banyak orang karena mereka tidak akan lagi memiliki Maitre D' yang sifatnya seperti setan.

Don't know how to bear the way and like to humble the person who is the status far below.

Like to boast himself.

Likes to discuss new workers.

Like to invite people to hate workers who are not equivalent to him.

"Gila kamu, ih, kok bisa gak cerita sama aku." kata Rubi cemberut yang hanya di jawab dengan kekehan geli oleh Adel.

Jujur, Rubi mencurigai sesuatu dari beberapa bulan yang lalu, dimana dia melihat perubahan dari diri Adel yang jauh lebih terawat, lebih cantik dan wajah berseri-seri.

Tidak hanya itu, dia juga curiga kalau Adel memiliki hubungan khusus sama pak bos mengingat seberapa sering Adel dipanggil kedalam ruangannya, entah urusan apa yang jelas hampir setiap hari Adel ke sana, seakan-akan dia melakukan kesalahan besar yang tak bisa di toleransi.

Dan ternyata, dugaannya benar, mereka memang memiliki hubungan spesial.

Astaga ...! 

"Harusnya kamu ikut casting film, deh, aktingmu ngalahin pemain film azab." omelnya lagi.

Adel meringis melihat bagaimana Rubi sekarang, dia hanya mendengarkan omelan tanpa berniat menyela sama sekali.