Mr. Crazy. 30

10.4K 545 50
                                    

Tandai typo❤
_____

Suasana Hilton hari ini tidak begitu ramai sebab pemiliknya memberi pengumuman agar para staf mulai berkemas untuk acara lusa malam.

Tentunya dia——Aksa ingin acara yang di gelar di hotel kenamaan kota Jaksel berjalan dengan lancar terlebih lusa malam adalah ulang tahun wanita yang dia hormati sepanjang hidupnya.

Di berbagai sudut lorong para wanita mulai membicarakan acara yang akan di gelar secara besar-besaran.

Mereka semua tampak excited, terlebih lusa malam banyak pebisnis muda yang hadir dan itu semakin membuat para wanita semangat untuk membenahi diri supaya tampil lebih menarik.

Tapi ——it does not apply to brown-eyed girls. Adelia.

Gadis itu tampak biasa saja meski sedari tadi Rubi heboh sendiri, membahas lokasi acara, makanan, souvenir bahkan juga
gaun yang akan dipakai di acara Bu Dinda sampai persiapan yang menurut Adel tidak perlu dia lakukan.

"Tapi kalau model V-nick itu sopan, nggak, sih?"

Rubi tampak resah, dia punya tiga cadangan gaun dengan warna berbeda, gaun bekas yang dia beli dari hasil patungan.

"Sopan-sopan saja asalkan dadamu tidak terlalu rendah."

Adel memindai dada Rubi yang tak terlalu besar, tidak terlalu kecil, terbilang pas untuk ukuran tubuhnya yang nyaris setara dengan bobot tubuh Adel.

Bedanya ukuran dada Adel jauh di atas Rubi, besar.

Ah, sudahlah Adel minder sendiri melihat dadanya yang membusung, sudah seperti balon besar yang diisi belasan liter air.

"Hm, kamu pakai baju apa nanti?" tanya Rubi membuat Adel menoleh cepat kearahnya.

Baju apa?

Adel mengerjapkan matanya beberapa, dia tidak lekas menjawab karena Adel tidak tahu mau jawab apa.

Karena sampai sekarang dia sendiri tidak menyiapkan apa-apa, Adel tidak tahu mau pakai apa untuk acara lusa malam.

Adel bukan tipikal perempuan yang memusingkan outfit, selain karena tidak punya uang untuk membeli pakaian bagus, selama ini Adel juga jarang pergi ke pesta-pesta, dia terlalu bawah untuk kaum menengah ke atas seperti orang kebanyakan.

"Entahlah, aku belum tahu mau pakai apa."

Di apartemen ada beberapa potong baju yang Aksa beli, bukan jenis baju untuk ke acara resmi melainkan baju sehari-hari dan lusinan piyama yang menumpuk, bersama piyama Aksa.

Kemarin saja, ditengah pekerjaan yang menumpuk, Aksa masih sempat mengajak Adel pergi ke Victorystore untuk memborong baju dan beberapa kebutuhan untuk Adel hingga gadis itu mengomel sepanjang jalan.

Bagaimana tidak? Adel sudah menolak ajakan Aksa dengan berbagai alasan, disamping karena bajunya masih banyak dan stok kebutuhan masih cukup, Adel juga tidak tega karena pastinya Aksa lelah setelah seharian bekerja tapi dia masih sempat meluangkan waktu, memastikan Adel tidak kekurangan apapun.

"Izinkan saya memberi yang terbaik, Adelia. Saya tidak punya banyak waktu untuk menemanimu jadi ——Please this time don't get me on. You just enjoy it."

Kalimat lembut yang disertai kecupan singkat di bibir itu akhirnya mampu membuat Adel luluh hingga Adel menurut saja ketika Aksa masuk kedalam store branded dan memborong barang-barang yang menurut Adel tidak perlu dibeli.

Ternyata Aksa royal kalau jatuh cinta.

Itulah yang Adel rasakan. Malam itu mereka mengelilingi pusat perbelanjaan, Aksa tidak melepas rangkulan di pinggang Adel, cara Aksa memeluk Adel sudah seperti seseorang yang enggan berbagi miliknya dengan orang lain hingga tanpa sadar kebersamaan mereka dilihat oleh beberapa orang.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang