Mr. Crazy. 55. [ END ]

9.8K 479 93
                                    

Tandai typo❤
____

"I miss you so much," ucap Aksa sembari menatap wajah gadis yang dia peluk erat-erat.

Suaranya serak seperti seseorang yang berusaha menahan tangis. Dan benar, saat ini Aksa mati-matian menahan diri untuk tidak menangis didepan gadisnya.

Bukan karena tidak mau, tapi karena Aksa malu karena dia pernah mengatakan sesuatu yang membuat gadis tersebut terluka.

Puncak kehancuran Adelia lima tahun yang lalu disebabkan olehnya yang memilih untuk mengakhiri hubungan, padahal jika dipikir-pikir lagi Aksa bisa mencari jalan keluar tanpa harus mengecewakan Adel seperti itu.

Tapi——apalah daya? Waktu itu dia terlalu kalut dan takut sampai untuk berpikir jernih pun tidak bisa dia lakukan.

Tangannya terangkat, membelai pipi putih Adel dengan lembut, ada kilatan sedih pada manik sendu tersebut.

Wanita ini adalah wanita yang Aksa tidak bisa deskripsikan seperti apa lembut hatinya, lima tahun ini Aksa nyaris gila sebab berjauhan dengan Adel adalah mimpi terburuk yang pernah ada.

Apalagi selama itu dia tidak pernah tahu bagaimana keadaan Adelia diluar sana.

Ketakutannya semakin menjadi-jadi mengingat satu kalimat yang gadis itu ucapkan dulu.

"Aku ingin sembuh ditempat baru dan juga orang-orang baru."

Tidak menutup kemungkinan kalau Adel bertemu seseorang yang berhasil membuatnya sembuh dari luka, berhasil membuatnya bangkit dan kembali menjadi Adelia yang baru.

Aksa dulu berandai-andai, jikapun Adel kembali dan tak seorang diri, yang artinya dia telah menemukan obatnya, tentu Aksa dengan senang hati akan menerima kenyataan dengan tangan terbuka.

Dia akan sangat senang jika Adel menemukan kebahagiaan, karena puncak mencintai paling tinggi adalah mengikhlaskan orang itu bersama dengan pilihannya.

Tapi sepertinya Tuhan masih ingin memberinya kesempatan untuk memberikan seluruh hidup dan menebus air mata Adel, Tuhan masih ingin memberinya kesempatan untuk membahagiakan Adelia dengan caranya sendiri.

Aksa tidak berjanji untuk tidak menyakiti, tapi ——dia berjanji akan memberi kebahagiaan dan memberi hal-hal baik dari yang terbaik.

Adel tersenyum, menyentuh telapak tangan Aksa di pipi. "Yeah, aku tahu," balasnya dengan suara yang serak.

Adel tahu segala sesuatu tentang Aksa lima tahun setelah kepergiannya. Mereka sama-sama terluka hanya saja Aksa tidak menunjukkan, dia terlihat kuat padahal tidak ada yang tahu bagaimana perasaan yang sesungguhnya.

Kata Bunda dia kembali menjadi Aksa yang gila kerja, hidupnya kembali tak teratur sampai pria itu kembali bangkit setelah ingat bahwa Adelia tidak suka cara hidup berantakan seperti dua tahun yang dia jalani tanpa arah.

Kata Bunda, Aksa juga melampiaskan semua perasaan dengan cara seperti itu, berangkat pagi dan pulang pagi, tidak ada hari weekend dalam hidupnya, pria itu menikmati hari-hari seolah tengah  hidup bersama Adelia.

Selalu menghindari segala sesuatu yang akan membuat Adelia marah, seperti ——mengelap bibir dengan ujung kaos, minum langsung dari botol dan masih banyak lagi kebiasaan buruk yang Aksa hindari.

Jika dibanding Aksa yang memilih untuk menahan diri, Adel tidak bisa melakukan itu, sejak tadi air matanya meleleh.

Dia masih tidak percaya bahwa dia bisa kembali dalam keadaan yang jauh lebih baik dan kembali dengan harapan dan perasaan yang sama seperti lima tahun yang lalu.

Mr. Crazy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang