01 Adik

17.7K 549 8
                                    

   

           -------------------------------

"Apa aku boleh menciumnya?"tanya seorang anak laki-laki berusia enam tahun kepada sang ayah

"Tentu"ucap Antariksa membuat anak laki-laki itu tersenyum senang

"Adik Aksa cantik,sama seperti Mama"ucap Raksa sambil mencium pipi gembul sang bayi yang berada dalam pangkuan Antariksa

"Pipinya sungguh sangat menggemaskan bukan"ucap Antariksa membuat Raksa mengangguk ria

"Sangat gembul kaya bakpao"ucap Raksa sambil memperagakan tangannya membentuk bulat

Ara yang sedang bersandar diatas brangkar rumah sakit terkekeh mendengarnya.

"Mama kenapa tertawa?"tanya Raksa bingung

"Tidak apa-apa sayang"balas Ara

"Boleh Aksa gendong?"tanya Raksa kepada Antariksa

"Duduk disini"ucap Antariksa kepada Raksa agar duduk disampingnya diatas sofa diruangan itu

Raksa mengangguk dan segera duduk disana. Ia menepuk-nepuk pahanya agar sang ayah meletakkan adiknya itu dipangkuan nya.

"Hati-hati"ucap Ara saat Antariksa meletakkan bayi perempuan itu diatas pangkuan sang anak lelakinya

Antariksa berjongkok didepan mereka berdua sekedar mengawasi takut hal buruk terjadi. Walaupun ia sebenarnya tak meragukan anak lelakinya itu.

"Adik gembul milik kak Aksa. Nggak boleh ada yang ambil dari kak Aksa"ucap Raksa mengelus pipi bayi itu lembut

"Adik Aksa benar-benar cantik"lanjut Raksa membuat bayi kecil itu hanya menggeliat dan mengedipkan matanya gemas





"Assalamu'alaikum"salam seseorang yang baru masuk ruangan bersama seorang anak laki-laki yang ia genggam tangannya

"Wa'alaikum salam"balas salam Ara dan Antariksa

Anak lelaki yang baru tiba itu langsung melepaskan pegangan tangan sang Mama dan langsung berlari kearah Raksa.

Anak lelaki itu berdiri disamping Antariksa memperhatikan bayi yang ada dipangkuan Raksa.

"Bonekanya kenapa bisa gerak?"tanya bibir mungil anak itu

"Ini bukan boneka Kafka,ini adik bayi Aksa"ucap Raksa membuat Kafka hanya menganggukkan kepalanya

Antariksa mengambil alih bayi itu dan ia kembali duduk diatas sofa. Kafka juga ikut duduk diatas sofa dan masih memperhatikan bayi itu.

"Kamu mau cium adek bayi?"tanya Kanaya yang tak lain adalah Mama Kafka

Kafka melihat kearah Antariksa membuat Antariksa terseyum.

"Adik bayinya lagi nunggu kak Kafka"ucap Antariksa

Kafka mengangguk lalu mencium lembut pipi bayi itu.

Bayi kecil itu menggeliat membuat anak lelaki berumur empat tahun itu meraih tangan kecil sang bayi.

Kanaya dan Ara terkekeh melihat tingkah lucu Kafka.

"Apa bayinya sudah diberikan nama?"tanya Kanaya yang duduk disamping brangkas Ara

"Sudah"balas Ara singkat

"Namanya?"tanya Kanaya

Ara menoleh kearah Raksa

"Siapa nama adek,kak?"tanya Ara kepada Raksa

"Anara Zenia Agistra"ucap Raksa yang duduk diatas sofa

Kanaya terseyum dan meraih tangan Ara

"Nama yang bagus"ucapnya membuat Ara terseyum bahagia












izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang