51bagaimana ini?

1.3K 63 0
                                    

              --------------------------------

Anara terkejut saat mendapati Devano dan Dirga yang sedang menyiapkan makanan diatas meja.

"Yang lain kemana?"tanya Anara tak mendapati empat kakak lainnya

"Disamping,lagi bersih-bersih"ucap Dirga

"Nara kesana dulu kak"ucap Anara berjalan menuju taman samping













                 -----------------------------

"Rajin amat bang"ucap Anara kepada Valen yang sedang memungut sampah disekitar kolam

"Dari dulu memang rajin abang mu ini"balas Valen bangga

Uwek

"Oversinting"sahut Azaren yang sedang menyapu

"Nyahut aja si tukang tebar harapan"ucap Valen

"Mulai lagi" sahut Anara

"Harapan hidup"ucap Azaren

"Nggak peka lu"sahut Valen kembali

"Sama dua-duanya"sela Anara

"Siapa yang merasa?"ucap Azaren

"Temannya Anara"ucap Valen

"Siapa?"tanya Anara penasaran

"Yang suka musik"jawab Valen

"Si Elsa"ucap Azaren

"Elisa"kesal Anara

"Kita cuma rekan sharing"ucap Azaren

"Jangan di php in"ucap Anara

"Yakin cuma rekan sharing? Hampir tiap hari ketemuan, alasannya aja minta saran"ucap Valen

"Terserah lu,dah"bantah Azaren lalu melanjutkan kegiatannya













                   ---------------------------

Hari demi hari berlalu,Anara sekarang sedang menuju kearah kantin bersama Elisa mengingat teman-teman yang lain sudah duluan kesana.

"Gue nggak sabar buat nungguin pertandingan basket yang akan diadakan disekolah"ucap Elisa yang berjalan beriringan bersama Anara

"Aku juga. Nggak sabar buat kasih dukungan untuk kak Devano dan kak Ailin"ucap Anara

"Nanti kita pastikan jika kita dapet kursi paling depan"ucap Elisa

"Iya"ucap Anara tak kalah semangat







"Anara?"

Anara menoleh saat namanya dipanggil.

"Iya Bu,saya?"ucap Anara ragu lalu melihat sekeliling tak ada orang lain selain mereka bertiga

"Iya nak. Kamu yang kemaren nungguin taksi,kan"ucap Sena

Anara mengangguk

"Syukurlah,, ibu kira tadi salah orang"ucap Sena lalu tersenyum

"Ibu benar-benar nggak nyangka kita bisa bertemu disini"lanjut Sena

Anara masih tak paham sedangkan Elisa makin tak paham dan hanya menyimak.

"Ternyata kamu satu sekolahan sama anak ibu"ucap Sena membuat Anara mengeryit

"Nanti ibu kenalin nak Anara sama anak ibu. Anak ibu ganteng,pinter lagi"ucap Sena bangga bak ibu-ibu biasanya yang suka pamer anaknya. Haha

"Jangan-jangan lo mau dijodohin"bisik Elisa membuat Anara menggeleng

"Maaf Bu sekarang ini kita lagi buru-buru. Kita ngobrol lain waktua aja"ucap Anara tak ingin memperpanjang percakapan

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang