44pesta(2)

1.1K 49 0
                                    

------------------------------

"Tahu dari mana?"ucap Anara

Xavier mengangkat bahunya

"Pasti Dian. Emang mulutnya nggak bisa direm"ucap Anara

"Tapi ada baiknya juga"lanjutnya didalam hati sambil tersenyum membuat Xavier keheranan melihatnya












------------------------------

"Ma,,"

Ara yang sedang membersihkan tempat tidur tersentak kaget ketika Anara tiba-tiba masuk kedalam kamar dan memeluknya dari belakang.

"Ada apa Nara?"ucap Ara yang tahu jika sang putrinya itu menginginkan sesuatu

"Anara boleh izin pergi ke acara ulang tahun,nggak?"ucap Anara yang masih memeluk sang Mama

"Temen yang mana?"tanya Ara

"Bukan temen sih,yang lebih tepatnya abang dia yang ulang tahun. Tapi Anara berteman baik sama adiknya. Makanya dia undang Anara. Boleh kan,Ma?"ucap Anara panjang lebar

"Temen sekelas?"tanya Ara kembali

"Beda kelas. Tapi kami temen deket. Namanya Dian"jelas Anara

"Kapan?"tanya Ara membuat Anara terseyum itu berarti mamanya telah setuju

"Sabtu,tapi malamnya"ucap Anara

"Yaudah lagipun besoknya libur,kan"ucap Ara membuat Anara memeluk erat sang Mama lalu mencium pipi wanita itu



Tok

Tok

"Masuk Nara"ucap Raksa yang berada didalam kamar

Cekklek

"Mau kemana?"tanya Raksa to the point saat melihat Anara yang terseyum kearahnya. Tak usah ditanya lagi ia tahu jika sang adik ada permintaan saat ini.

"Ke acara ulang tahun temen"ucap Anara

"Minta izin sama Mama"

"Udah"

"Sama Papa"

"Udah juga"

"Sama Kafka,Dirga,Azaren,Devano dan Rivalendra"ucap Raksa membuat Anara terdiam

Anara menunduk membuat Raksa menatap heran.

"Kalau minta izin ke mereka sama aja nggak usah minta izin,pasti nggak bakal dikasih izin"ucap Anara masih menunduk

"Ya bagus kalau ngerti"ucap Raksa lalu ia mengambil handuk dan hendak menuju kamar mandi

"Jadi sampai kapan Nara nggak boleh kesana-kemari sendirian?"ucap Anara membuat langkah Raksa terhenti

"Nara kan butuh waktu sama temen-temen. Lagipun acaranya malam Minggu jadi nggak bakal ganggu sekolah. Lagian sama temen juga,ngapain Anara macem-macem. Acaranya juga dirumahnya"ucap Anara

Anara berdiri dari duduknya

"Percuma minta izin juga"cicit Anara memegang gagang pintu kamar itu dan membukanya pelan

Anara dapat mendengar helaan nafas panjang dari sang kakak membuat jantung Anara tak karuan.

"Yaudah kali ini kakak izinin. Tapi harus kakak yang nganterin kamu"ucap Raksa membuat Anara menahan senangnya

Anara berbalik dengan wajah bahagia nya namun ia tutupi sebaik mungkin.

"Iya"ucap Anara lalu segera keluar dari kamar itu

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang