29 saatnya?

2K 132 9
                                    


---------------------------------

"Assalamu'alaikum"salam Devano dan Valen bersamaan lalu masuk kedalam rumah menuju ruang tamu

Tanpa ba-bi-bu mereka berdua duduk disisi kanan dan kiri Anara. Anara hanya menghembuskan nafas pasrah nya dan melanjutkan menonton acara tv kesukaannya itu.














--------------------------------

Selasa cerah namun tidak dengan hati Anara. Anara menatap cemberut Dirga yang sudah berdiri didepan nya.

"Kalau gini terusan bakal ketahuan"ucap Anara sambil mengayunkan lengan Dirga bak seorang anak yang merengek minta jajan pada ayahnya

"Anara naik bus aja,ya,,, please"ucap Anara merengek

"Jangan kayak anak kecil"ucap Dirga lalu membukakan pintu mobil tempat Anara

"Kalau dianterin gini makin keliatan anak kecilnya"ucap Anara

Dua menit berlalu namun Anara tak kunjung menaiki mobil itu. Anara hanya diam begitupun dengan Dirga. Anara berharap jika ia menunggu sebentar lagi maka Dirga akan berkata 'yaudah naik bus aja, hati-hati'.

"Nara" Anara segera menoleh kearah Dirga dengan mata yang berbinar

"Dua puluh menit lagi"ucap Dirga sambil menunjuk jam ditangan kirinya

Anara menghembuskan nafas kasarnya lalu beranjak menaiki mobil itu disusul Dirga yang juga ikut masuk ke kursi kemudi.
















--------------------------------



Disisi lain, dimarkas

"Pagi Ka"sapa Key yang sedang asyik berghibah ria bersama beberapa anggota lainnya kepada Kafka yang baru tiba disana

Kafka seperti memberikan isyarat membuat Key menunjuk kearah sebuah ruangan yang pintunya terbuka. Dengan segera Kafka berjalan kearah pintu itu.

"Lama nggak balik gue pikir Lo lupa arah balik"ucap Kafka yang berjalan kearah seseorang yang sedang duduk diatas sofa dengan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya

"Nggak mungkin gue lupa arah rumah gue sendiri"ucap cowok itu lalu membuka masker hitam dan memperlihatkan senyum tipisnya

Kafka membalas senyuman itu lalu mereka berdua bertos ala pria sejati.

Kafka beranjak duduk disofa ruang itu sedangkan Xavier masih dengan posisi berdiri menghadap nya.

"Ketemu orangnya?"tanya Kafka to the point

"Belum"balas Xavier lalu duduk dikursi kayu yang ada diruangan itu

Kafka bangkit lalu menepuk pundak Xavier tiga kali lalu ia beranjak keluar dari ruangan itu meninggalkan Xavier yang masih diam berdiri.











-------------------------------

"Nggak sekolah lu?"tanya Beni kearah Xavier yang baru keluar dari ruangan sebelumnya

Xavier hanya menoleh sekilas lalu segera beranjak dari sana.

"Gini nih junior sekarang lebih dingin dari seniornya"ucap Beni lalu kembali melanjutkan aktivitasnya bermain bilyard bersama anggota lain













-------------------------------

"Kak"panggil Anara

"Apa lagi Nara"ucap Dirga lembut

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang