18 Ailin

2.4K 118 0
                                    


                -----------------------------

Raksa menatap kearah Antariksa sekilas lalu mengangkat bahunya tak tahu. Antariksa mengerti.

"Belum waktunya mungkin"ucap Antariksa

Raksa mengangguk-angguk kepalanya

Ara dan Anara menghembuskan nafas mereka panjang. Dua lawan dua, sebanding kayaknya.











                 -------------------------------

"Ih anak baru ke gatelan banget sih, kemaren sama Dirga sekarang udah sama Valen aja"

"Cantikan juga gue"

"Genit banget sih jadi cewek"

"Mau aja lagi di rangkul sama Valen"

"Playgirl"






Anara menutup telinganya rapat-rapat saat penghuni sekolah yang sedang menggosipkan dirinya itu sebaik mungkin. Anara juga tak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya, mengingat ia memang kelihatan seperti playgirl.

Anara menoleh kearah Valen yang seolah tak mengakui dosanya telah merangkul bahu Anara sedari turun dari motor tadi.

"Nih anak emang nggak bisa diajak kompromi"cicit Anara pelan

Valen tentu masih bisa mendengar nya namun tanpa rasa bersalah ia malah mengeratkan rangkulannya itu.

Tuk

Awh

Valen terkejut saat Anara menginjak sepatunya kuat.

Anara menatap cowok itu tajam lalu beranjak dari sana sesegera mungkin.







"Kak Alen ngeselin jadi kakak. Untung  kakak kalau bukan,, ya bukan kakak"ucap Anara asal lalu berjalan cepat menuju kelasnya

Tatapan demi tatapan masih dapat Anara terima disepanjang koridor sekolah namun ia se sabar mungkin tak memperdulikan nya.

"Hayo ketahuan,,"ucap Dian yang entah sejak kapan berada disampingnya

Anara tersentak kaget. Untung saja ia tak memekik saking kagetnya.

"Apanya"tanya Anara sok polos

"Kak Dirga apa kak Valen,nih"ucap Dian

"Maksudnya?"tanya Anara kembali sok polos

"Lo ini beneran polos apa sok polos, sih"ucap Elisa yang sudah berdiri didepan pintu kelas 1 IPA 2

Anara mengangkat bahunya acuh membuat kedua cewek didepannya bertingkah seolah hendak menggigitnya.

Anara memutuskan untuk masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan tatapan kedua temannya itu.

Dian memutuskan untuk kembali kekelas nya sedangkan Elisa mengekor Anara kedalam kelas.



"Lo ambil pelet dimana,sih?"tanya Elisa membuat Anara mengeryit heran

"Sok lugu,lu"ucap Elisa mendorong pelipis Anara

"Bagi tahu dong. Gue lagi naksir cowok nih. Males usaha,maunya langsung dapet"ucap Elisa

Anara membalas mendorong pelipis Elisa

"Gue serius tahu"ucap Elisa

"Aku juga serius"ucap Anara lalu mengeluarkan buku paketnya dari dalam tas

Elisa mengerucutkan bibirnya lalu memilih memainkan ponselnya.














                 -------------------------------

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang