08 Devano

3.4K 172 2
                                    

     

              -----------------------------

Disisi lain,Valen,Dirga serta Azaren memperhatikan gerak-gerik salah satu kelompok yang tak lain adalah kelompok Anara.

"Lincah bener tu gembul"ucap Valen melihat Anara yang berlari tanpa henti mencari jawaban

"Tapi itu mau kemana mereka?"tanya Azaren

"Lo tahu jawabannya"ucap Dirga lalu beranjak dari sana













               ------------------------------

               ------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Terdengar suara decitan sepatu yang menyentuh lantai licin di lapangan basket itu. Terlihat disana beberapa siswa yang sudah memakai seragam basket bewarna dongker dengan tulisan 'the family' di bagian dada mereka tepatnya diatas no urut mereka.

Kita fokuskan kepada seorang pemain yang memiliki alis tebal yang sedang mendribel bola ditengah lapangan itu.
Dia adalah Devano. Devano Mahesa yang tak lain adalah anak tunggal kaya raya dari pasangan Jovan Mahesa dan Aluna Diandra.

Seorang cowok yang mempunyai hobi bermain basket hingga membuatnya sekarang menjadi ketua basket disekolah itu. Ia memiliki sifat dingin,cuek dan ketus namun bukan berarti ia tak bisa tersenyum sama sekali. Kalian ingat dengan gadis bernama Anara? Ya,dialah orang yang bisa membuat seorang Devano tertawa puas jika melihat tingkah nya. Ingatlah tawa itu adalah hal langkah jika kalian melihatnya.



Yeah!

Teriak mereka semua saat Devano berhasil memasukkan bola itu ke ring lawan yang sebenarnya itu adalah rekannya sendiri karena sekarang mereka sedang latihan.

"Bagus Devano,,bagus"ucap seorang guru yang merupakan pelatih mereka sambil bertepuk tangan

Kemudian mereka semua kembali melanjutkan permainan itu dengan sang pelatih yang terus memberikan masukan jika ada yang melakukan kesalahan ataupun kekurangan dalam bermain.

"Wih,,cogan eu"ucap Elisa yang tak lain satu kelompok dengan Anara

"Cogan mulu. Dari tadi kamu ngomong itu mulu dari ujung koridor sana sampai sini"ucap Anara yang mendapat anggukan dari rekan lainnya

"Iya nih Elisa. Tapi bener juga sih ganteng-ganteng semua"ucap Dian membuat Elisa memutar matanya malas

"Eh itu liat ada guru olahraga,apa bapak itu yang bernama Soni?"ucap Elisa menunjuk pelatih yang berdiri di pinggir lapangan

"Yuk kesana"ucap Anara membuat yang lainnya mengangguk dan mengikutinya

"Permisi,pak"ucap Anara ramah menyapa guru itu

Pelatih itu mengangguk

"Boleh kami tanya sesuatu,pak. Apa bapak guru olahraga yang bernama Soni,,,,"ucap Anara sambil menunjuk kan kertas yang dibagikan sebelumnya

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang