23 nggak jelas

2.2K 125 0
                                    


              ---------------------------------

"Kamu boleh kembali keruangan"ucap Raksa membuat Karina yang menatap fokus kearah Gavin segera menoleh dan menatapnya tak percaya kearah Raksa

Karina membungkukkan badannya dan mengucapkan terimakasih kepada Raksa. Setelah itu Karina menarik pergelangan tangan Gavin agar mengikuti langkahnya.

Gavin melambaikan tangannya tanda perpisahan dan hanya dibalas anggukan oleh Raksa.










                  ---------------------------------

Hari Jum'at adalah hari yang paling di wanti-wanti oleh Anara. Apalagi kalau bukan karena ia akan berangkat dan pulang sekolah bersama ketua basket kebanggaan penghuni sekolah itu.




Anara seperti hendak menangis saat memasuki mobil didepannya.

"Kenapa?"tanya Devano melihat mata Anara yang sudah berkaca-kaca

Bukannya menjawab Anara malah mengerucutkan bibirnya.

"Kak Ano sadarkan,kalau kakak itu siapa"ucap Anara

"Manusia"balas Devano singkat lalu menyalakan mobilnya

"Disekolah maksud nya"ucap Anara

"Ya tetap manusia"ucap Devano membuat Anara merutuki dirinya sendiri

Mobil itu mulai meninggalkan area rumah Anara.







Anara berulangkali menghirup dan mengeluarkan nafasnya.


"Kak"panggil Anara membuat Devano menoleh sekilas kearah nya lalu kembali fokus menatap kearah depan

"Anara boleh minta sesuatu,nggak?"tanya Anara

"Tentu"balas Devano langsung dan masih fokus mengendarai mobil itu

"Nanti turunin Nara di persimpangan dekat sekolah,boleh?"tanya Anara

Devano kembali menoleh kearah nya sekilas

"Kenapa?"tanya Devano

"Supaya nggak ketahuan kak,kalau Nara berangkat bareng kakak"ucap Anara mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya

"Kakak tenang aja,Nara nggak bakal kemana-mana lagi dan langsung kesekolah"ucap Anara

"Boleh ya kak. Kan jaraknya nggak jauh lagi"ucap Anara menggoyangkan lengan Devano

"Baik. Tapi pulang tetap sama kakak"ucap Devano membuat Anara terseyum lebar

Anara tak pernah salah meminta sesuatu kepada kakaknya yang ini. Jika dibandingkan dengan lima kakak yang lainnya,maka Devano lah yang mudah dirayu,Dirga yang mudah di ajak kemana-mana terutama shopping,Valen yang menjengkelkan,Azaren yang super super merepotkan,Kafka yang super dikit-dikit princess dan Raksa yang sangat susah diajak kerja sama.









Anara turun dari mobil Devano sesaat setelah melihat sekitar yang masih sepi.

"Makasih kak"ucap Anara

Tak lama mobil yang ia naiki sebelumnya lebih dulu beranjak dari sana.





Anara berjalan santai menikmati semilir angin yang menerpa dirinya. Sesekali senandung an kecil terdengar dari bibir merah jambunya.

Anara berhenti berjalan saat ia merasakan ada seseorang yang membuntuti nya.

Anara menoleh kebelakang dan tak menemukan siapapun disana.

Anara kembali melanjutkan langkahnya dan kembali berhenti karena ia keburu kesal dengan si penguntit itu.

Anara segera membalikkan tubuhnya dan terkejut bukan main saat seorang cowok berdiri tepat di depannya.

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang