12 pembagian

3.2K 148 0
                                    


              -------------------------------

"Biasa aja"ucap Raksa pelan namun masih bisa Anara dengar

"Yang biasa yang bisa jadi luar biasa"ucap Anara membuat Raksa kembali kebingungan

"Yang jelas Nara"ucap Raksa

"Nanti akan tahu sendiri"ucap Anara

Raksa mengangkat bahunya acuh











                ------------------------------

Minggu yang cerah dan sekarang Anara sedang lari pagi bersama enam enteknya karena mereka tadi malam menginap dirumah keluar Agistra. Ini bukan hal aneh lagi bagi Anara karena hal ini telah berlaku sejak bertahun-tahun yang lalu.

Anara sekarang seperti seorang bos wanita yang memiliki enam pengawal pribadi. Hal itu pasti tak akan lepas dari pandangan para pengunjung taman diarea komplek perumahan nya. Sebagian dari mereka memang sudah tahu siapa saja mereka dan apa hubungan mereka semua. Namun bagi yang tidak tahu apa-apa sering menatap sinis kearah Anara dan menatap cemburu karena Anara dikelilingi cowok-cowok tampan itu.


Huf

Anara menghela nafas panjang lalu beristirahat disalah satu kursi panjang ditaman itu. Raksa dan Kafka  ikut duduk disana,sedangkan empat cowok lainnya duduk berselonjor an diatas rumput hijau didepan Anara.

"Berasa punya pacar enam"cicit Anara pelan namun masih terdengar oleh enam pria itu

"Apa liat-liat"ucap Anara karena enam pria itu menatap nya

Anara mengerucutkan bibirnya

"Kakak semua nggak punya pacar?"tanya Anara membuat enam cowok itu menatap lurus kedepan

Anara memutar matanya malas sebab setiap ia bertanya mengenai hal itu,enam cowok ini akan bersikap tak mendengarnya.

"Anara aja punya"ucap Anara bohong membuat enam cowok itu menatapnya horor

Anara terkekeh

"Bercanda"ucap Anara mengangkat jari tengah dan telunjuknya sambil tersenyum

"Awas kalau beneran"ucap Ano yang duduk tepat didepan Anara

"Minta datang kerumah kalau beneran"ucap Raksa yang duduk disamping kanan Anara

"Sebutin sekolahnya"ucap Valen yang duduk didepan Anara

"Nama"ucap Dirga yang duduk didepan Raksa

"Alamat rumahnya"ucap Azaren yang duduk di depan Valen

"Ngapain kak Azar nanyain rumahnya. Mau ngapel?"ucap Anara membuat lima cowok lainnya menahan tawa

"Iya. Mana tahu kecantol sama Azaren yang ganteng ini"balas Azaren Asal membuat Valen mendorong pria itu kedepan

"Haus"ucap Anara membuat Devano beranjak berdiri

"Mau minum apa?"tanya Devano kepada Anara

"Sekalian sama kita-kita ya No"ucap Azaren

"Nggak cukup duit"ucap Devano bohong

"Anak kaya pelit"ucap Azaren

"Sadar diri"sahut Dirga

"Duit aja di ribetin. Bangun kamu dan pergi dengan Devano beli minuman"ucap Raksa kepada Azaren sambil mengeluarkan dompet dari saku celana training nya

"Bos kita benar-benar dermawan"ucap Valen saat melihat Raksa mengeluarkan uang seratus ribu tiga lembar hanya untuk membeli minuman

Azaren dengan senang hati menerima uang itu dan langsung beranjak dari sana bersama Devano.

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang