19siapa

2.2K 118 1
                                    

                   -----------------------------

"Gue pergi,jangan lupa kerjain hukuman Lo"ucap Devano lalu beranjak dari sana

"Cowok nggak guna. Modelan gitu yang dipilih? Ogah gue"ucap Ailin lalu  melanjutkan hukumannya

Ailin berjalan menuju kelas setelah menyelesaikan hukumannya. Hari ini mood nya benar-benar hancur. Setelah mendapat sepatah dua patah kata dari sang Papa, mendapatkan hukuman dari Bu Desi,bertemu dengan cowok brengsek seperti Devano dan sekarang ia sadar jika kedua sahabatnya tak datang kesekolah.








                   -------------------------------

Anara melangkah kan kakinya menelusuri koridor sekolah namun langkahnya ia hentikan saat melihat Azaren yang seperti sedang clingak-clinguk mencari seseorang.

"Anara!"panggil Azaren saat melihat Anara

Anara benar-benar kesal dibuat nya karena teriakan Azaren yang Anara yakini terdengar oleh siswa-siswi yang ada diarea sana.

Anara berlari saat Azaren mendekatinya. Melihat itu,Azaren juga ikut berlari mengejar Anara. Anara tentu lebih dahulu berlari jauh karena posisi awalnya yang memang sudah lumayan jauh dari Azaren.


Anara clingak-clinguk mencari tempat persembunyian. Hingga ide anehnya muncul tiba-tiba.

Anara dengan nekat memasuki toilet cowok dan beruntung nya tak ada yang melihatnya.



Brak

Anara menutup matanya rapat-rapat dengan telapak tangannya saat ia kepergok seseorang yang sedang mencuci tangannya di wastafel depan cermin disana.

"Anara!"

Anara kalang kabut saya mendengar suara Azaren. Anara menatap kearah cowok didepannya yang hanya diam dan menatapnya aneh.

"Maaf"

Tanpa aba-aba Anara menarik pergelangan tangan cowok itu dan masuk kedalam salah satu bilik dalam toilet itu. Cowok itu hanya diam namun matanya tak berhenti menatap Anara.

Ushh

Brak

Anara yang menaiki kloset disana tergelincir dan beruntung nya ia terjatuh tepat diatas dada bidang cowok itu.

Anara menahan tawanya saat itu. Jika bisa ia akan tertawa atas kebodohan yang ia lakukan,lebih tepatnya malu yang ia rasakan kepada cowok didekat nya ini.

Anara membekap mulut cowok itu karena ia tahu jika Azaren sudah memasuki toilet itu.


Brak

Anara masih membekap mulut cowok itu dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memberi isyarat agar diam.

Tok

Tok

"Kamu didalam kan"ucap Azaren yang membuka satu persatu bilik disana

Hingga tiba dibilik terakhir.

Tok

Tok

Tok

"Buka weh,asal aja ngumpet di toilet cowok. Jangan harap kakak nggak tahu"ucap Azaren membuat cowok bersama Anara mengernyit heran

Anara menatap cowok itu dan berharap harapan cemas.


Ekhem

Cowok itu berdekhem membuat Azaren yang berada diluar cengengesan.

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang