-----------------------------
"Lagi deket sama siapa Lo. Akhir-akhir ini gue liat kayak orang gila. Senyum-senyum sendiri dikamar bahkan pas makan"ucap Ailin menggoda
"Mending Lo cari Devano sana"ucap Xavier lalu mendorong Ailin agar pergi dari sana
"Awas lo kalau ketahuan sama siapa. Gue sidak tu cewek"ucap Ailin lalu beranjak dari sana
---------------------------------
Tidak seperti biasanya yang mana Devano yang mencoba mendekati Ailin. Kali ini Ailin lah yang bersikap manis terhadap cowok itu. Sedangkan Devano sengaja kesana-kemari guna mengerjai cewek itu dan mungkin sekaligus bakas dendam karena ia sering di cuekin.
"Van,,berhenti napa. Gue mau ngomong sesuatu"ucap Ailin yang terus mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan cowok berseragam tim basket itu
"Woi Van! Gue udah sabar dari tadi,ya. Jangan sok jual mahal lu!"
Bruk
Ailin mengusap keningnya yang bertabrakan dengan punggung Devano yang tiba-tiba saja berhenti didepannya.
Devano membalikkan tubuhnya kearah Ailin lalu menatap cewek itu intens.
"Biasa aja matanya,gue emang cantik"ucap Ailin mengibaskan rambutnya yang sekarang bewarna hitam pekat
Tak
Devano menyentil dahi Ailin membuat cewek itu kesal.
"Lo apa-apaan sih Van!"ucap Ailin
"Oke gue berubah pikiran"ucap Devano lalu kembali melanjutkan langkahnya
Ailin tersadar akan tujuannya tadi.
"Gue bercanda, Van. Jangan ubah pikiran, dong"ucap Ailin yang sekarang berjalan sambil menarik lengan Devano agar mendengarkan nya
"Cih,,cowok bisa ngambek juga ternyata"ucap Ailin
"Van!"namun cowok itu juga tak menggubris nya
Tuk
Kali ini Ailin menginjak keras sepatu Devano saking kesalnya. Cewek modelan Ailin dibuat sabar?mana bisa.
"Bodo amat kalau lo nggak mau. Lo kira gue bakal ngemis-ngemis. Ogah! Mending gue cari partner lain. Bye!"ucap Ailin lalu beranjak dari sana
"Coba aja kalau dapat"ucap Devano santai
"Dapet dong. Cantik gini masa nggak ada yang mau ngajarin"sahut Ailin dengan PD nya
-----------------------------
Disisi lain hubungan Anara dan Xavier semakin hari semakin dekat. Namun meski begitu baik Xavier maupun Anara paham jika hubungan mereka tak bisa diketahui banyak pihak,terutama para kakak Anara.
Mereka berdua sering mengirimkan pesan satu sama lain bahkan sudah sering bertemu sembunyi-sembunyi disekolah karena jika ditempat lain pasti tak memungkinkan bukan?
Ailin sudah kesana kemari mencari sang partner untuk mau mengajarinya. Namun sudah kesana-kemari belum juga didapat. Sebenarnya ada,tapi sepertinya mereka segan jika berhadapan dengan Ailin yang dikenal akan kebar-baran nya.
"Woi Ki!"
"Yo!"
"Enteng amat hiduplu. Jangan-jangan lo udah dapet partner ngajarin lagi"ucap Ailin
KAMU SEDANG MEMBACA
izin KAK! (TAMAT)
RandomIni tentang aku (Anara Zenia Agistra) anak Papa Anta dan Mama Ara dan juga cerita enam kakakku yang super protektif terhadap ku yang menyebabkan aku harus mempunyai kesabaran selembut sutra. pertanyaannya? apakah aku bisa!!! [📌 Follow author dulu b...