59 selama ini

1.3K 63 2
                                    

                  ----------------------------

"Bro,kan udah gue bilangin didalam tas"ucap Valen menghampiri Dirga

"Gue titip sama Rere,tapi belum nyampe"ucap Dirga

"Rere lo harepin. Noh liat dia aja asyik makan kue buatan Mama Ra"ucap Valen menunjuk Rere diujung sana yang sedang asyik melahap kue disana










                    ---------------------------

"Re,mana tas nya?"tanya Dirga to the point saat menghampiri Rere disusul oleh Valen

"Belum nyampe,ke kak Dirga?"tanya Rere balik

"Yah,nih anak. Kan sama lo dimintai tolong"ucap Valen

"Iya,,tapi Jil bilang biar dia yang ambil"ucap Rere

Mendengar ucapan Rere, Dirga hanya mengangguk namun berbeda dengan Valen yang sudah beranjak dari sana dengan buru-buru.






Valen berlari menuju ruang tamu namun ia tak menemukan siapapun disana. Ia beranjak memeriksa tas ranselnya. Ia tak kehilangan apapun disana namun ia tahu jika seseorang telah membukanya.

Valen beranjak menuju kepintu utama rumah itu. Ia kaget saat mendapati Dian yang baru saja masuk dari arah luar.

"Kemana kak?"tanya Dian

Valen melihat pantulan lampu dari arah mobil yang ingin keluar dari halaman rumah itu

"Jil izin pulang kak. Katanya ada urusan mendadak"ucap Dian lalu beranjak dari sana dan segera menuju ketempat yang lainnya

Valen memperhatikan laju mobil itu hingga benar-benar menghilang dari penglihatannya.










"Jil dah balik"ucap Dian yang baru tiba dan ikut bergabung bersama Anara dan yang lainnya

"Kenapa tiba-tiba? Nggak salam lagi"ucap Anara

"Ada masalah?"tanya Elisa yang ikut bergabung

Sekarang hanya ada mereka bertiga disana sedangkan Rere masih sibuk dengan kuenya di meja sebelah. Lalu Ailin?ia sedang dijaili oleh Devano dengan mengambil beberapa foto aib cewek itu.

"Gue ada sesuatu. Cuma kita bertiga"ucap Dian serius

Anara dan Elisa mengangguk dan Dian pun mulai bercerita apa yang ia lihat sebelumnya.












                 ------------------------------

Di sebuah rumah

"Pi,Jesslyn ingin bicara"ucap Jil yang baru tiba kepada Papinya yang sedang berada diruangan kerjanya

Jesslyn adalah nama panggilan Jil saat bersama orangtuanya.

"Itu Jesslyn udah bicara"balas Papi melanjutkan kegiatannya membaca dokumen itu dengan kacamata yang bertengger di hidungnya

"Jesslyn butuh bicara yang serius,Pi"ucap Jil

"Papi juga serius"balas Papi namun masih melanjutkan kegiatannya

Hening sesaat

"Oke,,Hentikan sifat posesif papi yang berlebihan terhadap Jesslyn"ucap Jil membuat Papi menengadah kan wajahnya

"Ngomong apa kamu ini, ngelantur"ucap Papi

"Pi! Jesslyn udah besar dan nggak perlu nyuruh orang buat mata-matain apa yang Jesslyn lakuin"ucap Jil agak meninggi

(Papi diam)

"Jesslyn tahu, Papi yang selama ini perintah in seseorang buat ngikutin Jesslyn kemana-mana. Jesslyn diam selama ini karena masih ragu. Tapi sekarang Jesslyn sadar jika memang benar"ucap Jil

izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang